Dari 47 anak aibon yang masuk dalam perhatian Forum Penyalahgunaan Penggunaan Lem (FP2L) Merauke, Papua 40 anak belum ada solusi untuk melanjutkan pendidikan.
Wakil Ketua FP2L Merauke, dr. Anna Mahuze mengatakan 40 anak putus sekolah diatas karena belum ada keseriusan dari lintas elemen untuk mengambil solusi terbaik terhadap anak-anak tersebut.
"Kita berharap mereka bisa sekolah kembali dengan catatan masuk kelas khusus. Namun masalahnya sangat kompleks dan belum ada keseriusan pihak berkaitan untuk masalah ini," jelas dr. Anna di Merauke, Selasa (3/7).
Menurutnya, memasuki tahun ajaran baru seperti sekarang ini, harusnya anak-anak putus sekolah diperhatikan dan diakomodir agar kembali mendapatkan pendidikan di sekolah.
Pada kenyataanya masih banyak persoalan anak yang belum terpecahkan, mulai dari anak itu sendiri, dukungan orangtua dan faktor ekonomi dalam keluarga masing-masing.
"Dalam waktu dekat ini kita akan adakan pertemuan guna mencari solusi terhadap anak-anak aibon putus sekolah. Diharapkan semua terlibat dan serius agar masalah segera terpecahkan," tambahnya.
0 Komentar
Komentar tidak ada