Berita Utama

Belasan Warga Binaan Densus 88 Mengikuti Upacara HUT ke 80 Kemerdekaan RI

Merauke - Sebelas warga binaan Detasemen Khusus (Densus) 88 mengikuti upacara bendera 17 Agustus 2025 di Stasion Katalpal Merauke, Papua Selatan.

Mereka adalah mantan teroris yang sempat menggemparkan Merauke tahun 2021, namun kini sudah selesai menjalani hukumannya. Mereka didampingi dan diberi pembinaan secara khusus supaya bersama dengan masyarakat lainnya ikut menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif di wilayah Merauke.

"Tujuannya untuk menghadirkan negara itu sendiri. Upacara kemerdekaan itu milik semua warga negara Indonesia. Kita bisa bersama-sama dengan mereka menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Merauke. Informasi ini bisa disharing kepada masyarakat luas, mari kita sama-sama pelihara Kamtibmas di Papua Selatan dari ancaman bahaya intoleransi, radikailisme, ekstrimisme dan terorisme," ajak Kasatgas Wilayah Densus 88 Papua, Papsel, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, Surya Putra kepada Media, Minggu, (17/8/2025).

Ia juga mengajak masyarakat ikut berperan dalam deteksi dini dan peringatan dini, mulai dari lingkungan keluarga. Ketika anggota keluarga sudah mulai mengenal paham-paham intoleransi, apa lagi terorisme maka segera melapor untuk diberikan pendampingan dan pembinaan oleh kepolisian setempat ataupun langsung ke Densus 88. Mengingat di era digitalisasi seperti sekarang ini orang lebih mudah berkomunikasi sehingga siapapun mudah terpengaruh tidak mengenal usia.

Bentuk pembinaan diberikan lebih pada bagaimana menghadirkan persepsi negara. Melakukan pendampingan, identifikasi, sosialisasi kepada mereka dan keluarganya serta lingkungannya. 

"Dan itu berhasil dan kita harus mempertahankan zero attack of terorism atau tidak ada terorisme karena adanya upaya yang dilakukan secara komprehensif dan simultan," ucapnya.

Ada dua pendekatan yang diterapkan dalam menangani pelaku terorisme yaitu hard approach/pendekatan dengan keras dan juga soft approuch/pendekatan yang lebih lembut seperti sosialisasi, identifikasi, assesment dan bentuk lain yang sifatnya membangun kerjasama, keterlibatan umum dalam urusan terorisme.(Get)