Berita Utama

Forum Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Merauke Diluncurkan

Merauke - Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana meluncurkan Forum Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak (F3A) setempat, Kamis, (20/11/2025) di Auditorium kantor bupati Merauke.

Peluncuran itu dilakukan Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah sekaligus Ketua Forum bersama Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Philip Natan Taula, Country Representatif the Asia Foundation, Hana Satryo, Perwakilan Kementrian PPA Asisten Tata Kelola Perlindungan Hak Perempuan dan Strategi Pelaksanaan Layanan Terpadu, Sylvianti Angraini dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Merauke Delsiana Selvi Gebze ditandai dengan penabuhan tifa bersama-sama.

Dalam laporannya, Delsiana Gebze mengatakan, peluncuran Forum F3A bertujuan mewujudkan layanan yang responsif dan terintegrasi dalam hal pencegahan, penanganan dan pemulihan perempuan serta anak korban kekerasan. 

Tingginya angka kekerasan pada perempuan dan anak di Merauke tercatat pada data tahun 2025 mencapai 70an kasus, oleh karena itu kondisi inilah yang mendorong adanya kebutuhan kolaborasi dan sinergitas yang kuat antar lembaga.

Country Representatif the Asia Foundation, Hana Satryo mengatakan "Forum ini menjadi bagian yang sangat penting ketika kita ingin menuju Indonesia Emas dan betul-betul melihat bagaimana perempuan dan anak menjadi bagian dan akan memberikan kontribusi besar dalam pembangunan."

Peluncuran Forum Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak di Kabupaten Merauke. 

Asia Foundation sudah bekerja di Indonesia sejak lama dengan visi mendukung negara di Asia dan Pasifik untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang menjadi modal utama membangun masyarakat yang maju dan sejahtera. Di dalamnya menyangkut kesetaraan gender, kekerasan perempuan dan anak. Ia menyebut Indonesia masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan yakni 1:4 dan di Papua 1:3.

"Jadi kita menghadapi masalah yang lebih kompleks lagi. Saya berterima kasih dukungan dari Kedutaan Besar Selandia Baru kepada Asia Foundation melalui program BERDAYA untuk bagaimana kita bisa mendukung pemerintah di Papua Selatan untuk meningkatkan akses perempuan yang mengalami kekerasan dan bagaimana layanan sosial dan layanan hukum bisa makin baik," ujar Hana.

Lanjut disampaikan, program ini dilaksanakan di Papua untuk 9 kampung dan 5 kampung di Papua Selatan. Ia menyebut ada juga mitra Asia Foundation di Merauke yakni Perkumpulan Vertenten dan ada berbagai tingkatan layanan. Untuk di tingiat pemberi layanan ini harus ada unit layanan terpadu sehingga bisa kerjasama melalui FP3A dan nanti ketika ada kasus bisa dilaksankan atau diselesaikan.

Betikut, Perwakilan Kementrian PPA Sylvianti mengataka dalam beberapa tahun terakhir kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi persoalan serius di Indonesia termasuk Merauke. Berdasarkan survei pengalaman hidup perempuan (SPHP) 2024, satu dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau kekerasan seksual seumur hidupnya. Dan berdasarkan survei pengalaman hidup anak dan remaja, hampir separuh anak usia 13-15 tahun pernah menjadi korban kekerasan baik secara fisik, psykis maupun seksual. 

Data-data ini menunjukan bahwa sistem perlindungan korban masih menghadapi berbagai tantangan terutama dalam hal pemerataan layanan, ketersediaan SDM dan korelasi lintas sektor yang belum optimal. Hadirnya UPTD PPA sejak 2023 di Merauke diharapkan jadi lembaga yang menyiapkan layanan pengaduan, pendampingan hukum, psikologi sosial serta pemulihan bagi korban secara menyeluruh dan berkelanjutan. 

"Selain itu kami menyambut baik hadirnya Forum Perlindungan Perempuan dan Anak di Merauke sebagai komitmen kolaborasi multipihak untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak di daerah."

Sementara itu, Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Philip Natan mengatakan pihaknya fokus melihat kerjasama yang sudah terjalin dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kerjasama antara New Zealand dan Indonesia berfokus pada ekonomi dan ketahanan ekonomi serta pengembangan SDM yang inklusif dan lebih besar difokuskan ke Indonesia Timur termasuk Papua dan Papua Selatan.

Beberapa program disiapkan dapat dimanfaatkan dalam kerjasama ini termasuk program pengembangan sagu. Program BERDAYA di Papua bertujuan untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan meningkatkan akses pada pelayanan legal dan sosial bagi para korban di Papua dan Papua Selatan.

"Jika isu perempuan dan anak tidak diselesaikan secara langsung akan berpengaruh dan berdampak kepada sektor lain dalam pembangunan. Saya juga merasa terhormat hari ini meluncurkan Forum Papua Selatan yang merupakan kerja sama antara pemerintahan New Zeland dan Pemerintah Pusat Indonesia bersama Pemkab melalui program BERDAYA," kata Philip.

Wakil Bupati Merauke sekaligus ketua Forum Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Merauke Fauzun Nihayah mengatakan, kondisi perempuan dan anak di Merauke tidak baik-baik saja. Masih banyak kekerasan seksual yang masih belum sepenuhnya terbuka di kalangan masyarakat karena merasa itu menyangkut aib. 

Untuk persoalan perempuan dan ekonomi kebanyakan perempuan jadi tulang punggung keluarga. Peran perempuan secara nyata menjadi ganda sebagai ibu rumah tangga dan menafkahi keluarga.

Tidak hanya itu, persoalan pernikahan dini juga cukup meningkat di Merauke. Lalu masih hangat yakni pembunuhan anak terjadi belum lama ini yang kasusnya masih ditangani kepolisian. "Karena itu kami butuh adanya sebuah forum yang diharapkan didukung oleh semua pihak. Kita siap bersinergi khususnya dari Selandia Baru dengan berbagai program, kami dengan senang hati untuk bisa bersinergi," ujar Fauzun.

Sebagai Wakil Bupati Merauke, Fauzun terpanggil untuk harus ada pemberdayaan terhadap perempuan baik pendidikan, ekonomi dan semua bidang.

Baca Juga: Bersama Para Lurah, Wakil Bupati Merauke Bahas Masalah Kebersihan dan Keamanan

"Hari ini tidak sekadar seremonial tetapi sya mengajak kita semua untuk berkolaborasi dan untuk saling menguatkan antara satu dengan yang lain, sehingga Merauke betul-betul menjadi Kabupaten yang aman, nyaman dan inklusif bagi perempuan dan anak," pungkasnya.(Get)