Berita Utama

KONI Papua Selatan Gelar Rakor Persiapan PON 2024 Aceh-Sumut

Merauke - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) membahas kesiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatra Utara. 

Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo selaku Ketua Umum KONI mengatakan Rakor kali ini memastikan kesiapan atlet dari 18 Cabang Olahraga (Cabor) yang nama-namanya sudah terdata untuk ikut PON pada 18 September 2024 mendatang.

"Sore ini kita berdiskusi secara umum untuk usul, saran dan masukan untuk pelaksananya nanti. Terutama kesiapan atlet dan Cabor yang sudah final ikut PON," ucap Apolo di Carein Merauke, Kamis (29/2/2024). 

Waket Umum Harian KONI Papua Selatan, Soleman Jambormias di awal penyampaiannya menginformasikan bahwa setelah mengikuti pra PON di Timika untuk Cabor bola kaki, voli dan basket, hasilnya Papua Selatan tidak lolos untuk ikut PON. 

Masing-masing bidang KONI diimbau segera menjalankan tupoksinya salah satunya melakukan koordinasi ke empat kabupaten dalam rangka PON. Selanjutnya, Cabor yang mendapatkan kesempatan ikut PON diminta tidak saling klaim tetapi tetap legowo menyesuaikan dengan peraturan KONI pusat dan daerah. Total atlet Papua Selatan 32 orang plus 2 dari atletik dan 102 official. 

Sekretaris KONI Papua Selatan, Antonio L Ohoitimur menyebut, ada tiga agenda untuk persiapan PON di antaranya TC berjalan, TC terpusat dan mengikuti kejuaraan. Sebelum menuju PON, 32 atlet selanjutnya akan mengikuti TC terpusat di Korem 174/ATW Merauke. 

Rapat koordinasi persiapan PON Aceh-Sumut KONI Papua Selatan.

"Kusus Cabor bela diri kalau atletnya berhalangan maka tidak bisa diganti, selanjutnya diberikan tambahan atau diganti ke bela diri lain. Mereka ini harus banyak-banyak ikut kejuaraan," terang Antonio. 

Antonio menambahkan, dari 32 atlet dan 102 official yang ikut PON, per tanggal 9 April 2024, KONI Papua Selatan diwajibkan membayar lunas biaya kepesertaan dengan besar biaya per orang Rp 850.000. Batas akhir untuk mengentri nama-nama hanya sampai Bulan Mei. 

Kesempatan yang sama Pj Gubernur Papua Selatan minta kepada pengurus Cabor segera melakukan pengajuan anggaran untuk pelaksanaan TC. Terkait kesehatan dan gizi atlet, Dinas Kesehatan Papua Selatan akan melakukan pendampingan gizi kepada atlet.

Uniknya, dalam mengikuti PON perdana ini, Papua Selatan sama sekali tidak memakai atlet luar, tetapi murni memakai atlet binaan asli Papua Selatan. Sebab menurut Apolo, pembinaan atlet lokal sangat penting untuk membawa nama Papua Selatan. 

"Kita harus bangga dengan Sumber Daya Manusia yang kita punya. Kalau kita kalah pasti orang akan mengakui karena kita baru, tapi kalau kita menang akan menjadi tanda tanya kenapa bisa menang sedangkan kita provinsi baru yang tentu persiapannya masih jauh dari provinsi lain yang sudah biasa ikut PON. Mari kita jalankan sesuai persiapan yang kita punya, tidak perlu pesimis," ajak Apolo.(Get)