Penolakan terhadap imunisasi meassles, rubella dan polio (MRP) tidak hanya terjadi di daerah lain di Indonesia. Bebarapa orangtua di Kabupaten Merauke juga melakukan penolakan yang sama karena kurang adanya sosialisasi dan belum memahami manfaat dari imunisasi MRP.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Adolf Bolang kepada wartawan menjelaskan, akibat dari sosialisasi yang belum memadai membuat sebagian masyarakat yang menolak pemberian imunisasi anak.
Alasan lain, publik meragukan kandungan dalam imunisasi itu berasal dari bahan tidak halal. Namun, pihak kesehatan melakukan pendekatan dan penjelasan untuk memberikan pengertian dan merubah pemikiran yang salah dari para orangtua.
"Imunisasi ini sebelum dikeluarkan telah melalui rangkaian penelitian dan ujicoba medis. Tidak mungkin pemerintah merilis suatu produk tanpa melalui suatu penelitian," jelas Kadis Kesehatan Merauke, Jumat (3/08).
Lanjut dia, pemerintah tidak bisa menawarkan produk tidak halal diberikan kepada masyarakat. Ia mengajak masyrakat tidak perlu merasa takut dan punya persepsi negatif terhadap produk imunisasi, sebab dampaknya alan sangat buruk bagi anak kalau tidak diberi vaksin dan imunisasi.
Katanya, imunisasi merupakan gerakan nasional dalam mencegah penyakit menular yang ditularkan oleh virus atau bakteri, dr. Bolang menegaskan jangan sampai terkena polio maka anak bisa lumpuh seumur hidup.
0 Komentar
Komentar tidak ada