Pengembangan padi organik di Kabupaten Merauke terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan pengembangan dan hasil panen ini diharapkan selanjutnya Merauke akan punya 'brand beras organik Merauke.'
Bupati Merauke Frederikus Gebze mengatakan, brand beras organik Merauke ini akan dipakai sebagai ekspor ke negara PNG yang saat ini sudah siap menerima beras Merauke.
"Jadi ini adalah potensi baru kita yang kita garap khususnya untuk ekspor," jelas Bupati Freddy usai panen padi organik di Kampung Amungkay Distrik Tanah Miring, Selasa (30/10).
Padi jenis Inpari 32 dipanen dengan luasan 5 Ha terletak di Kampung Amungkay ini, ditanam sejak bulan Juli 2018, per hektarnya menghasilkan 6,5 ton.
Sejak padi organik dikembangkan di Merauke, sudah banyak kali panen yang dilakukan dan menghasilkan kualitas beras yang bagus.
"Ini adalah model bagaimana Merauke menuju kepada beras organik. Kita sedang menuju kesana untuk mengangkat pertanian sebagai visi misi ujung tombak kita," tambah Freddy.
Berkaitan dengan permintaan harga beras organik dan anorganik, lanjut dia, akan tetap mengacu pada ketentuan Menteri Pertanian dan pihak Bulog. Ia harapkan ada ketentuan HET beras untuk petani supaya mereka mendapatkan kesejahteraan.
"Karena kesejahteraan petani adalah keuntungan produktivitas kita, peningkatan pada jumlah ekspor, bertambah pula PAD," tandasnya.
Pemerintah akan terus berupaya untuk menyiapkan alat pendukung pertanian atau alsintan, saluran irigasi pertanian, jalan tani maupun kebutuhan lainnya yang dikeluhkan para petani Merauke.
"Kita upayakan supaya satu tahun kita bisa panen tiga kali," tambah Kepala Dinas Pertanian, Edi Santoso.(geet)
0 Komentar
Komentar tidak ada