Balai Taman Nasional (TN) Wasur, Kabupaten Merauke, Papua menyelenggarakan penyusunan master plan pemberdayaan masyarakat sembilan kampung di wilayah konservasi TN Wasur, Kamis (19/10), untuk meminta masukan dan usulan masyarakat yang ada di daerah konservasi.
Dalam kegiatan di salah satu hotel di Kota Merauke itu, Kepala Balai TN Wasur, Donal Hutasoit mengatakan, ada tiga pilar dari Balai Konservasi Alam yakni perlindungan, pemberdayaan, dan pemanfaatan. Kawasan konservasi harus dimanfaatkan sesuai fungsinya, terutama terhadap masyarakat yang tinggal di dalamnya.
“Untuk mendukung ketiga pilar itu, kami menyelenggarakan kegiatan ini. Kami meminta masukan dan usulan masyarakat yang berada di wilayah konservasi Balai Taman Nasional Wasur, untuk menyusun perencanaan selama lima tahun. Tentunya, yang sesuai akan kami terima,” katanya.
Katanya, yang ingin dicapai, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah konservasi, dan bersama-sama melaksanakan konservasi untuk perlindungan, pemanfaatan yang berkelanjutan.
“Ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus meminta dukungan terhadap kawasan konservasi kita,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat harus diberdayakan dalam memanfaatkan lingkungannya, dengan sebaik mungkin, sehingga tetap berkelanjutan hingga anak cucu.
“Semoga tidak terjadi kerusakan lingkungan dalam pemanfaatannya, tetapi sebaliknya tetap terpelihara,” kata Sekda Merauke, Daniel Pauta saat membuka kegiatan.
0 Komentar
Komentar tidak ada