Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke, Papua bekerjasama dengan Institut Pertanian Bandung (IPB) serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan monitoring fisikal daerah di Ruang Rapat Bappeda Merauke, Senin (21/8).
Kerjasama ini akan melihat sektor yang perlu didorong untuk mendatangkan manfaat pembangunan di kabupatenm itu, terutama mendorong Merauke menjadi lumbung pangan nasional. Bupati Merauke, Frederikus Gebze mengatakan, daerah akan maju jika dapat berinovasi mengelola SDA yang ada menjadi nilai ekonomi daerah.
“Bersama IPB akan menggerakan roda perekonomian di Merauke, dapat bertumbuh dengan baik,” katanya. Katanya, kemajuan perekonomian di daerah sangat tergantung pada kebijakan fiskal daerah. Lembaga fiskal sangat penting untuk memastikan semua program yang ditetapkan mencapai indikator, dialokasikan dengan baik, dibelanjakan dan dipertanggungjawabkan secara baik.
“Dengan akuntabilitas yang didapat, maka perekonomian daerah dapat bergerak dan peningkatan kapasitas fiskal juga akan membaik,” ujar Rektor IPB, Prof. Dr. Ir Herry Suharyanto, Msc dalam diskusi bersama Pemkab Merauke. Sementara Sekda Merauke, Daniel Pauta mengatakan, kebutuhan fiskal di Merauke yakni belanja pegawai, belanja pembangunan dan belanja lainnya sangat tinggi, sementara kapasitas Pendapatan Asli Daerah dan sumber-sumbernya belum maksimal, masih berharap droping dari pemerintah pusat.
“Apa lagi tahun depan izin gangguan akan dicabut, maka pendapatan kita dari Rp3 miliar akan hilang. Ini karena regulasi, tapi kita berharap dengan pelayanan kita yang baik kepada masyarakat dan perbaikan berbagai infrastruktur, akan mendatangkan banyak orang datang ke Merauke,” kata Pauta. Menurutnya, hal itu akan mendongkrak perekonomian, produk masyarakat bisa terjual dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
0 Komentar
Komentar tidak ada