Merauke - Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi disediakan pemerintah pusat yang peruntukannya untuk membantu rakyat kecil atau ekonomi lemah diharapkan tidak disalahgunakan pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan, tidak dipungkiri bahwa penyalahgunaan BBM Bersubsidi masih terjadi dilakukan oknum yang tidak bertanggung, sehingga kepada semua pihak Edi mengimbau untuk tidak melakukan tindakan penyalahgunaan BBM Bersubsidi demi meraup keuntungan. Terutama kepada aparat penegak hukum, Satpol-PP dan seluruh masyarakat ikut mengawasi peredaran BBM di sekitar.
"Saya hanya bisa mengimbau kepada kita semua terutama penegak hukum untuk kita sama -sama menjaga agar BBM Bersubsidi ini tidak diselewengkan oleh oknum tertentu atau siapapun yang ingin meraih keuntungan dari BBM yang sudah disubsidi dengan menggunakan APBN," kata Edi Mangun saat ditemui di Merauke.
"Kita bisa bayangkan berapa besar uang subsidi BBM yang negara keluarkan untuk bisa membangun sekolah, puskesmas dan lain-lain tapi bisa dialihkan untuk subsidi BBM lalu ada oknum yang mau memanfaatkan itu untuk kepentingan pribadi," sambung Edi.
Jika penyalahgunaan BBM Bersubsidi masih terjadi maka rakyat kecil yang menjadi korban dan pihak Pertamina yang disalahkan. Padahal indikator kuota yang tersedia disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, namun karena ulah para pelaku curang mengakibatkan peruntukannya tidak tepat sasaran.
Beberapa kesempatan terjadi antrian panjang kendaraan roda empat, namun Edi berharap bahwa antrean panjang itu karena kurang memadai lahan yang tersedia di SPBU, bukan karena faktor lain yang mengindikasi pada kecurangan.
"Ada fenomena yang terjadi ketika DIPA turun dan berjalannya proyek-proyek di daerah sehingga mobilitas orang dan barang meningkat dan membutuhkan bahan bakar minyak, sehingga terjadi antrian," tutur Edi Mangun.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada