Setelah mendapat informasi terjadi pemalangan yang dilakukan pemilik ulayat di Kantor Lurah Samkai dan Puskesmas Samkai Merauke, Papua, Bupati Merauke Romanus Mbaraka minta warga membuka kembali.
Pemalangan yang ditandai dengan pemasangan janur kuning di pagar masuk pada Selasa (23/03) pagi, akhirnya dilepas kembali setelah beberapa saat kemudian ada komunikasi antara Romanus dan warga.
"Saya langsung telpon masyarakat. Kebetulan saya biasa lakukan komunikasi, mereka setuju untuk buka kembali," terang Romanus di Gor Head Sai kepada wartawan.
Ia menjanjikan masalah tersebut akan ditindaklanjuti dengan meneliti bagaimana pelepasan awal yang sudah dilakukan. Kalaupun sebelumnya telah dilakukan pembayaran ganti rugi dan siapa yang menerima juga akan ditelusuri guna memastikan siapa pemilik hak yang sebenarnya.
"Karena saya tahu, sebagai anak Marind saya tahu, bahwa satu luasan ruang adat kalau untuk orang Marind adalah ruang family bukan ruang pribadi. Kalau satu orang mengaku itu dia punya, bagi saya anak Marind itu tidak logis," tandasnya.
Romanus punya keinginan setiap pemilik ulayat harus mendapatkan penghargaan, tetapi itu harus tepat sasaran, jangan sampai jatuh ke tangan yang salah agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
0 Komentar
Komentar tidak ada