Berita Umum

Produksi Telur Melimpah, Harga Melonjak, Ini Alasannya

Produksi telur di Kabupaten Merauke pasca wabah flu burung akhir 2020 lalu kini sudah aman dan hasilnya melimpah. Namun, kondisi ini berbalik terbalik dengan harga jual yang dibilang cukup tinggi di pasaran. 

 

Pasalnya, kenaikan harga telur ini dipicu biaya produksi yang juga alami kenaikan. Mulai dari sisi bibit, pakan, obat-obatan dan container harganya melambung. Contoh, harga DOC, sebelumnya hanya kisaran Rp 15.000-20.000 saja, menjadi Rp 30.000- 32.000/ekor.

 

"Harga pakan, saya kasih contoh untuk ayam DOC rata-rata di Merauke menggunakan pakan dari Charger Pokphand/CP 511. Dulu ini harga Rp 410.000-414.000. Sekarang sudah sampai Rp 430.000-435.000. Kontainer pun sekarang sudah naik. Maka suka tidak suka harga telur terendah Rp 65.000/rak tertinggi Rp 85.000/rak," ungkap Ketua Asosiasi Peternak Ayam Merauke, Thomas Kimko, Rabu (31/03) di Merauke.

 

Selain itu, melimpah telur di Merauke karena masih ada pengusaha yang mendatangkan telur dari Suarabaya. Dilihat dari sisi kualitas, telur Merauke jauh lebih bagus. Di sisi lain, produk lokal harus diutamankan jika hasilnya produksinya mampu mengkover kebutuhan daerah. Boleh mengambil pasokan dari luar ketika produksi lokal melemah.

 

"Jadi jangan keenakan untuk datangkan terus. Jadi saya sebagai ketua asosiasi peternak ayam, ini harus distop telur Surabaya. Sehingga tidak menyulitkan pemasaran telur lokal," pungkas Thomas.

 

Merauke tercatat sebanyak 20 peternak dengan populasi di atas ribuan. Sedangkan populasi di bawah ribuan kebanyakan bangkrut karena wabah flu burung.

 

Lebih lanjut, Thomas menginformasikan telah muncul penyakit baru yang menyerang peternak ayam lokal dan peternak rumahan di Merauke.

 

Cukup banyak ayam kampung, itik, bebek yang sudah terserang dan mati. Berdasarkan hasil laboratorium, disebutkan jenis penyakit baru ini adalah Ende ganas. Sebagai langkah antisipasinya, harus melakukan vaksinasi, penyemprotan dan menjaga kebersihan kandang serta membatasi hilir mudik orang di sekitar peliharaan guna menghindar penyebaran virus dari media pembawa.