Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC tidak gentar terhadap ancaman bom dari terduga pelaku teroris kepada dirinya. Sebab, ia meyakini bahwa ia tetap aman dalam lindungan Tuhan yang diimaninya.
Kepada wartawan ia menyebut, bahwasannya percobaan pembunuhan yang dilakukan terduga teroris terhadap dirinya di Merauke sudah terjadi dua kali. Pertama, tanggal 1 Januari 2021, ketika Uskup Mandagi tiba di Merauke. Sebelum sampai di Rumah Keuskupan Agung Merauke, ada salah satu terduga teroris datang ke Rumah Keuskupan Merauke dengan membawa tas ransel dengan alasan mencari rumah kos.
Beruntung Uskup Mandagi belum sampai sehingga terduga teroris mengurungkan niatnya untuk meledakan bom (berdasarkan hasil pengembangan usai para terduga teroris ditangkap).
Kasus kedua, Minggu, 30 Mei 2021, rencana pemboman berhasil digagalkan petugas di Gereja Katedran Merauke. Dan kebetulan saat yang sama Uskup Mandagi sedang keluar daerah.
"Ini penyelenggaraan Tuhan. Saya orang beriman, bukan orang kafir, saya percaya lindungan Tuhan," ungkap Uskup Mandagi di Sekertariat Keuskupan Agung Merauke, Rabu (02/06).
Meski demikian, Uskup Mandagi mengatakan pihaknya tetap waspada dan lebih berhati-hati. Baik penjagaan maupun para tamu yang datang akan lebih selektif.
Secara pribadi, Uskup yang memimpin di dua keuskupan yakni Keskupan Agung Merauke dan Keuskupan Ambonia ini sangat bersyukur tidak sampai terjadi ledakan. Ini diyakininya bahwa Tuhan sangat mengasihinya dan masyarakat Papua, karena Merauke dikenal dengan istana damai istana cinta kasih.
"Karena apa, kalau terjadi ledakan pasti terjadi kerusuhan dan balas membalas. Untuk itu, saya mengajak seluruh umat dari semua agama untuk tidak merasa terganggu tetapi berupaya untuk saling melindungi. Kalau ada orang yang mengatasnamakan salah satu agama dan melakukan kekerasan, usir mereka dari Papua. Karena bagi saya, agama manapun tidak mengajarkan kekerasan," seru Uskup berdarah Manado itu.
Lanjut katanya, "dengan peristiwa ini bagi kita umat Katolik kita makin kuat, kita tidak takut. Kekuatan dosa, kekuatan jahat apapun tidak bisa mengalahkan kekuatan Roh Kudus. Tetapi kita tetap waspada dan mendukung polisi dalam menangkap teroris. Waspada terhadap orang di sekitar kita, terutama orng yang datang dari luar yang bermaksud jahat di Merauke," ajaknya.
Diketahui, petugas Densus 88 Anti Teror dibackup Brimop Polda Papua dan Polres Merauke telah menangkap 13 terduga teroris di wilayah Merauke. Pengembangan masih terus dilakukan untuk mengusut tuntas jaringan lainnya.
Penangkapan pertama terjadi pada Jumat (28/05) di beberapa distrik dengan total 10 terduga teroris. Menyusul penangkapan kedua berjumlah dua orang dengan TKP Bandara Mopah Merauke dan di daerah Buti.
Terkait kasus ini, Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji meminta dukungan doa dari masyarakat, agar petugas mampu mematahkan kekuatan teroris di Selatan Papua. Selain itu, masyarakat diajak tetap tenang, tetap waspada dalam segala situasi serta segera memberikan informasi jika menemukan hal-hal yang mencurigakan. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada