Merauke, - Ketersediaan pangan lokal di Kabupaten Merauke, Papua untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama PON XX Papua tahun 2021 Klaster Merauke dinyatakan cukup.
Demikian ini disampaikan empat Kepala Dinas yakni Dinas Ketahanan Pangan diwakili oleh Kabid Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Tarsisius Rimbayana, Kadis Pertanian, Ratna Lauce, Kadis Perikanan Florentinus Suhono, dan Kabid Kesehatan Hewan, drh. Retno dalam konferensi pers di Media Center PON XX Klaster Merauke, Selasa (28/09).
"Pangan di Merauke tersedia lengkap, ada sumber karbohidrat, protenin (hewani dan nabati), sayur, dan buah-buahan, " ujar Tarsisius.
Konferensi pers ketersediaan pangan lokal dari empat rumpun pertanian Merauke. (Foto-Getty)
Tarsisius menyampaikan, yang terpenting untuk kesehatan adalah bukan makanan mahal, mewah atau banyak tapi yang baik adalah makanan lengkap, komposisi nilai gizi sesuai dengan angkanya.
Sementara Kadis Pertanian mengatakan potensi pangan beras di Merauke terus bertambah setiap tahun, namun permintaan pasarnya tidak seimbang. Untuk itu tidak diragukan lagi kebutuhan konsumsi beras selama PON dipastikan aman.
Dikatakan, Merauke terluas penghasilan beras di Papua. Untuk ASN seluruh Papua bisa terpenuhi dengan beras Merauke bahkan beras Merauke sudah dikirim ke beberapa wilayah di Papua dan luar Papua. Selain beras, ada sagu dan umbi-umbian baik mentah maupun yang sudah diolah dan dipasarkan di stand venue PON.
"Jadi untuk konsumsi selama PON, kami tidak minta dari luar kami mampu sediakan dari pangan lokal. Kita sanggup untuk memenuhi itu," tegasnya.
Lanjut, Kadis Perikanan menyampaikan potensi ikan di Merauke sangat banyak baik air laut, air tawar, danau, sungai, rawa dan genangan air lainnya, seperti potensi ikan kakap, kepiting, cumi, ikan hias arwana, gabus dll. Kebutuhan ikan untuk PON sudah dipersiapkan gudang penyimpanan codlstorage milik pemerintah, dan milik masyarakat mencapai 2000 ton lebih.
"Pada dasarnya kami sudah sangat siap untuk memenuhi kebutuhan ikan selama PON. Bahkan hasil perikanan kita sangat melimpah, sebagian sudah dikirim keluar daerah," terang Suhono.
Kabid Kesehatan Hewan, drh. Retno mengutarakan kesiapan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk kebutuhan PON sudah dilakukan sejak setahun yang lalu. Para pelaku usaha pangan asal hewan tengah mempersiapkan coldstorage, kemudian dilakukan audit higienis terhadap daging beku. Sebanyak 1000 ton daging ayam beku sudah ready di coldstorage sehingga keamanan pangana bisa terpenuhi.
Sedangkan khusus telur dan daging sapi, hanya akan memanfaatkan telur ayam dan daging sapi lokal karena sudah terjamin kesehatan daging dan kualitas telur.
"Selama PON, kami hanya merekomendasikan daging sapi lokal tidak dari kuar. Karena antisipasi dari luar kita tidak mengetahui ada penyakit apa," terang Retno. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada