Merauke - Kepala Distrik Tabonji, Yohanes Kapura menjuluki Kampung Wanggambi yang berada di Distrik Tabonji, Kabupaten Merauke, Papua adalah 'Kampung Tanpa Sarana'.
Ungkapan ini disampaikannya sesuai dengan kondisi rill kampung tersebut. Sejak kampung itu terbentuk tidak ada sarana rumah ibadah, kantor pemerintahan, pustu, sekolah dll.
"Kampung ini sama sekali tidak ada rumah layak huni, tidak ada gereja, tidak ada sekolah atau fasilitas pemerintah sampai sekarang," ujar Kadistrik Tabonji, Kamis (7/4/2022) di Kantor Bupati Merauke.
Faktor mendasar yang membuat ketidakmajuan tampilan wajah kampung adalah warga di kampung tersebut membentuk kampungnya di atas rawa-rawa. Itulah sebabnya, tidak ada pembangunan fisik di wilayah yang didiami itu.
"Saya sangat terharu bahwa Pak Bupati punyanrencana untuk membangun 70 unit rumah di Wanggambi tahun depan. Mereka sudah ada tempat baru untuk pembangunan rumah agar masyarakat bisa tempati rumah yang layak," imbuhnya.
Makanan sagu dan hasil jaring adalah makanan pokok untuk mengisi perut masyarakat di kampung tanpa sarana tersebut. Bersyukur ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun bantuan yang diturunkan pemerintah sewaktu-waktu dapat menggantikan menu makan dari yang biasanya dinikmati setiap hari.
Bertahun-tahun, Dana Desa dan Alokasi Dana Kampung (ADK) di Kampung Wanggambi hanya digunakan untuk transportasi, pembelian jaring atau alat tangkap ikan, penanganan kesehatan dan pencegahan Covid-19, dan kebutuhan lainnya untuk sekitar 70 KK ditambah keluarga baru yang belum didata.
"Mudah-mudahan rencana pembangunan rumah dapat terealisasi supaya segera ada bangunan fisik yang benar-benar dibutuhkan masyarakat di sana," ujar Kadistrik Tabonji.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada