Merauke - Dalam rapat koordinasi tim kewaspadaan dini (Kominda) dalam mengantisipasi perkembangan situasi di Kabupaten Merauke, membicarakan terkait potensi kerawanan yang bisa menjadi konflik adalah isu terkait agama.
Sehingga dalam rapat tersebut Kaban Kesbangpol Kabupaten Merauke Drs. Ramadayanto menegaskan semua pihak punya tanggungjawab untuk sama-sama menghindari konflik ini.
“Saya harapkan dengan rapat koordinasi ini kita punya tindakan persuasif untuk dapat memberikan rasa aman kepada masyarkat Merauke dalam memelihara kerukunan hidup antar umat beragama," ujar Ramadayanyo Sabtu (14/4/2022).
Rapat di Kesbanpol Merauke
Lanjut, Kasubdit 3 Dit Intelkam Polda Papua Kompol Nursalam Saka, mengutarakan bahwa Polri selalu hadir dan siap mengamankan segala bentuk potensi konflik yang diprediksi terjadi melalui 3 tahap.
Pertama, potensi gangguan, melalui upaya deteksi dini dan deteksi aksi guna mengetahui permasalahan yang terjadi dan memberikan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan untuk penyelesaian masalah sehingga tidak meningkat menjadi ambang gangguan.
Kedua, ambang gangguan, melalui giat penggalangan, sambang dan bimbingan/penyuluhan, patroli, dan mediasi untuk meredam dan membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi guna mencegah meningkatnya ambang gangguan menjadi gangguan nyata (Gangguan Kamtibmas).
Dan ketiga, gangguan nyata, melalui upaya dan tindakan represif dengan kegiatan respon cepat penanganan masalah yang terjadi, ditindaklanjuti dengan upaya penegakan hukum secara profesional, namun tetap mengedepankan penyelesaian masalah secara persuasif agar permasahan dapat ditangani dan diselesaikan dengan cepat dan tidak berkembang.
"Kehadiran kami di lapangan sebagai bentuk perhatian dan keseriusan Pimpinan Polda Papua untuk membantu masyarakat dan stakeholder terkait di wilayah yang terdapat permasalah yakni Kabupaten Mappi dan Merauke terkait pembangunan/pendirian tempat ibadah (Musallah dan Masjid) termasuk munculnya kembali Aliran kepercayaan Ahmadiyah diwilayah Merauke guna dilakukan langkah-langkah penanganan dan penyelesain masalah."
Sejauh ini, Kabupaten Merauke merupakan daerah yang memiliki keberagaman agama dan suku namun tetap aman dan kondusif. Diharapkan akan terus terpelihara sampai kapanpun.
Sebab, permasalahan Agama adalah permasalahan yang sangat sensitif, sehingga semua pihak diharapkan bijak dan saling menghormati antar sesama pemeluk, maupun dengan pemeluk agama lain dan menghargai perbedaan keyakinan yang ada di antara sesama umat beragama.
"Kabupaten Merauke harus tetap terjaga kerukunan dan tetap terjalin erat keharmonisan. Mari kita menjaga toleransi antar umat beragama, dengan demikian tercipta situasi yang aman dan kondusif,” demikian ungkapan yang sama disampaikan dari para pemapar yaitu Asisten 1 Setda Kabupaten Merauke, Kasat Intelkam Polres Merauke, Kepala Kemenag Kabupaten Merauke, Perwakilan FPK Kabupaten Merauke dan Ketua pengurus pondok pesantren DDI Lampu Satu.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada