Merauke - Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Keuskupan Agung Merauke mengecewakan Konferensi Daerah VI tahun 2022.
Ketua Panitia kegiatan, Yosepa Tambonop menyampaikan tujuan Konferensi Daerah adalah untuk mendengar, menerima masukan dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban (LPj) kepengurusan WKRI Dewan Pengurus Daerah Keuskupan Agung Merauke masa bakti 2017-2022.
"Kemudian menetapkan program dan rencana kerja daerah untuk satu masa bakti selaras dengan hasil kongres, dan memilih pengurus daerah masa bakti 2022/2027. Peserta sebanyak 71 orang dari 16 dewan pengurus cabang yang ada di wilayah Keuskupan Agung Merauke yaitu Merauke, Mappi dan Boven Digoel," sebut Yosepa.
Konferda VI ini menghadirkan Narasumber dua orang pastor serta Narasumber tambahan yakni Bupati Merauke Romanus Mbaraka. Kesempatan itu, Bupati Merauke mengatakan WKRI harus tumbuh dan kuat sebab ke depan tantangannya sangat besar. Banyak tugas dan tanggungjawab seiring perkembangan jaman.
"Umat katolik harus bercahaya dan cahayanya berawal dari keluarga yang mampu diurus dengan baik. Pancaran gereja pertama kali akan muncul dalam diri kita secara pribadi baru keluar di lingkungan kecil dan besar," ucap Romanus di Halogen Hotel Merauke, Sabtu (28/5/2022).
Ketua Dewan Pengurus WKRI Pusat. Justina Rostiawati membuka kegiatan Konvda VI DPD Keuskupang Agung Merauke.
"Saya siap support tapi harus ada komunikasi sebab saya besar di gereja, pasti saya dorong. Dan setiap bantuan harus benar-benar digunakan untuk kemuliaan Allah. Saya mau WKRI kerja sungguh-sungguh dan kerangka kerjanya harus nyata karena peran WKRI mulai dari kekuarga. Program kerja yang dilakukan sesuai dengan kemampuan anggaran dan betul-betul dibutuhkan. Jangan sampai ada yang tidak bisa dilaksanakan karena tidak punya uang. WKRI harus mengenal potensi untuk dikembangkan bagi organisasi," tambah Romanus.
Ketua Presidium Dewan Pengurus Daerah Keuskupan Agung Merauke melalui Anggota Presedium 1 Tania R. Rungkat mengajak seluruh anggota WKRI tetap semangat dan kompak untuk mensukseskan Konferda VI tahun 2022. Diharapkan pula akan memilih pengurus baru yang benar-benar bertanggungjawab untuk mengurus organisasi yang lebih maju dan berkembang pada periode mendatang.
"Terimakasih kepada seluruh anggota dan semua pihak yang sudah mendukung kami dalam pelaksanaan tugas selama lima tahun," tutur Tania.
Ketua Dewan Pengurus WKRI Pusat Justina Rostiawati mengajak anggota WKRI tetap merawat organisasi dan menjaga NKRI di dalam keberagaman. Tujuan akan tercapai ketika ada persatuan dan saling menghormati satu dengan lain. WKRI salah satu organisasi masyarakat yang turut memperjuangkan kemerdekaan NKRI pada masa penjajahan.
Lanjut dikatakan, Konferda merupakan forum untuk mempertanggungjawabkan yang sudah dikerjakan dalam kurun waktu 5 tahun. Pertanggungjawaban ini mengandung makna ada kesetiaan dan keseriusan dalam menjalankan kewajiban. Oleh karena itu diharapkan dalam menyusun program yang akan datang perlu evaluasi pelaksanaan program sebelumnya. Pimpinan yang dipilih seyogyanya yang bisa memahami perkembangan situasi di wilayah DPD Keuskupan Agung Merauke dan perkembangan isu global yang berkembang.
Pesan Bupati Merauke untuk pengembangan program rill harus ditindaklanjuti oleh WKRI daerah. Terus melakukan pendamping terhadap kelompok UMKM yang dibina oleh WKRI dareha sehingga produknya lebih luas dikenal hingga daerah luar. Mengembangkan program dan kegiatan lintas agama, suku dan etnis agar banyak pengalaman baru yang bisa dikembangkan untuk membawa kemajuan bersama dalam organisasi. Pola pikir dan cara kerja juga harus diubah seiring perkembangan teknologi.
"WKRI adalah organisasi mandiri yang mandiri dan harus dirawat kemandirian dengan tetap menjaga kelancaran iuran agar organisasi tetap berjalan," tutup Justina Rostiawati.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada