Merauke - Tim Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan identifikasi calon penerima bantuan program pembangunan dan pengembangan pasar desa tahun anggaran 2022 di Kampung Waninggap Miraf, Distrik/Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua.
Drs. Joko Pryanto, M. Si selaku Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengatakan, kedatangan pihaknya untuk melakukan identifikasi lokasi calon penerima bantuan guna melihat kelayakannya.
"Kita melakukan identifikasi ke kampung apakah layak untuk menerima bantuan. saya lihat sangat layak dilihat dari lokasi atau letak pasar berada di pinggir jalan poros yang nantinya akan menjadi jalan Provinsi Papua Selatan," terang Djoko, Jumat (16/9/2022) di Swiss-belhotel Merauke.
Dikatakan, sarana dan prasarana yang sudah terbangun sangat menunjang dan mendukung operasi pasar. Namun pihak kampung punya rencana akan ada penambahan bangunan yang dibutuhkan guna lebih memaksimalkan pemanfaatan pasar kampung.
Sebelum turun ke lapangan, Tim Kemendes sudah berkoordinasi bersama Dinas Perindagkop dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) setempat berkaitan dengan pembinaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan urusan pasar yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari dua dinas tersebut. Kemudian, kedua dinas mendampingi tim ke lapangan.
Setelah dilakukan identifikasi, akan dilanjutkan dengan perjanjian kerja bersama antara Kemendes dan kampung, diikuti proses pencairan dana. Besaran bantuan dana program pembangunan dan pengembangan pasar desa senilai Rp500 juta, yang akan disalurkan dua tahap. Tahap pertama 70 persen dan tahap kedua 30 persen.
Pencairan tahap kedua baru bisa dilakukan ketika pembangunan tahap pertama mencapai di atas 50 persen, dengan melampirkan laporan atau surat pertanggungjawaban (SPj) dana tahap pertama disertai lampiran pengajuan untuk sisa dana 30 persen atau tahap dua.
Joko mengatakan, bantuan Kemendes bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan ditargetkan ada peningkatan produk unggulan desa untuk dipasarkan sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kota. Selain itu meningkatkan kualitas BUMdes setempat.
"Harapannya, pasar yang kami bantu ini akan dikelola oleh BUMDes. Mengingat Pasar Waninggap Miraf masih merupakan milik Pemerintah Daerah. Kami dari Kemendes menyarankan agar pengelolaannya diserahkan ke kampung," harap Joko.
Lebih lanjut, ia menyebut ketika data-data yang dibutuhkan sudah lengkap, maka dalam waktu dekat Kadis Perindagkop, Kadis DPMK dan kepala kampung diundang ke Jakarta untuk pembahasan lebih lanjut. Lebih bagus lagi ketika dihadiri Bupati Merauke.
"Ini wujud kepedulian Menteri Desa PDTT, Dirjen PDP dan Direktur PSPDP kami terhadap saudara-saudara kita yang berada di Papua khususnya di Merauke. Kami harap di masa mendatang akan lebih banyak lagi bantuan yang bisa masuk ke wilayah Timur Indonesia khususnya Papua."
Guna mempercepat kemajuan di Papua sehingga mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia, maka porsi perhatian dan anggaran dari pemerintahan pusat harus lebih besar untuk Papua dan wilayah timur lainnya. Berkaitan dengan bantuan pasar tersebut di atas, disarankan agar persiapan kelengkapan persyaratan administrasi yang dibutuhkan lebih dipercepat, mengingat tahun 2022 sudah menuju ke penghujung tahun.
"Masih ada waktu, kalau semuanya sudah siap, pencairan dana lebih cepat dilakukan dan langsung mulai pembangunan. Mereka harus kejar untuk selesaikan di tahun ini. Dan kami akan tetap mengkawal sampai laporan pertanggungjawaban selesai," pungkasnya.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada