Berita Utama

Yayasan Mitra Cendekia Waskita Bangun Dapur MBG di Mopah Merauke

Merauke - Yayasan Mitra Cendekia Waskita telah memulai peletakan batu pertama pembangunan dapur Makan Bergizi Gratsi (MBG) di Jalan Pembangunan Mopah Lama Merauke, Rabu, (13/8/2025).

Peletakan batu pertama atau Groundbreaking dilakukan Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze didampingi istri, Ketua MRPS Damianus Katayu, dan Forkopimda setempat di lokasi pembangunan.

Yayasan ini sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN) hadir di Merauke untuk membantu Pemkab dalam mendukung program asta cita Presiden Prabowo serta membuka lapangan pekerjaan bagi relawan dapur oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar pelayanan di dapur dapat berjalan maksimal.

Untuk melengkapi kebutuhan bahan baku di dapur nanti, yayasan akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Koperasi Merah Putih sehingga manfaatnya akan tercipta perputaran ekonomi di tengah masyarakat.

"Ini program pusat yang sangat baik dan kami harus mendukung keberlanjutannya," ujar Penanggungjawab Dapur Makan Bergizi Gratis Yayasan Mitra Cendekia Waskita, Regino sebelum peletakan batu secara simbolis.

Yayasan Mitra Cendekia Waskita sudah dan sedang membangun 6 dapur di Papua. Untuk Papua Selatan dibangun di Jalan Pembangunan Mopah Merauke Gang Puspo. Pembangunan dilakukan dua tahapan yakni tahapan lantai dan bangunan dapur. Tahap pertama sudah berjalan 98 persen lantai sementara untuk bangunan dapur masih menunggu kapal material yang sedang dalam perjalanan ke Merauke.

Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze mengatakan, pekerjaan bangunan itu merupakan pelaksanaan amanat kebijakan nasional yang dicanangkan presiden dan harus dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI. 

Peletakan batu pertama pembangunan dapur Makan Bergizi Gratsi Yayasan Mitra Cendekia Waskita di Jalan Pembangunan Mopah Merauke sekaligus penyerahan bantuan serta pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat sekitar

Dengan demikian tujuan pelaksanaan MBG untuk meningkatkan gizi masyarakat dan peningkatan pemahaman manfaat makanan bergizi bisa terwujud.

"Untuk jangka panjang, ditahun 2045 kita hadirkan generasi emas tepat di tahun emas Kemerdekaan RI dan kita harus serius untuk melaksanakan itu. Keseriusan kita ditunjukkan melalui yang pertama tanggungjawab makan siang bergizi gratis ini oleh Badan Gizi Nasional. BGN tidak sendirian tapi bersama seluruh jajaran Kementrian maupun provinsi dan kabupaten dan seluruh mitra harus kolaborasi. Kita diarahkan untuk mendukung Satgas MBG di daerah," ucap Yoseph.

Multiefek dari makan siang bergizi juga ada peran dan keterlibatan masyarakat sekitar terutama pemenuhan kebutuhan bahan dapur. Sehingga masyarakat sekitar punya peluang menjadi mitra dapur sehat dengan menyediakan atau menjual sayuran, beras, Ikan, daging sapi maupun bahan makan atau kebutuhan yang dibutuhkan di dapur. Selanjutnya setelah diolah, makanan akan dibagikan ke anak sekolah, ibu hamil, ibu bersalin, dan balita.

Yang ditekankannya adalah bagaimana tetap menjaga rantai pasok dari bahan makanan sebab setiap hari dapur harus beroperasi untuk memberi makan ke penerima manfaat.

"Target kita, tahun ini harus bisa hadirkan 16 dapur BMG. Kalau itu kitaa bisa jawab maka kita harus juga melayani sampai ke mampung-kampung.

"Program ini juga menjawab pencegahan gizi buruk dan stunting. Kita tidak kerja sendirian tapi secara bergotong royong karena tujuannya besarnya orang akan mengerti tentang gizi, pentingnya gizi untuk kita dan generasi yang akan kita siapkan untuk masa depan bangsa," tandasnya.

Baca  Juga : Sarahsehan Virtual, Kolaborasi Wujudkan Asta Cita Presiden untuk Papua Sejahtera

Momen yang sama, Yayasan Mitra Cendekia Waskita membagikan bantuan bahan makanan dan melayani pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar yang ikut dalam pelaksanaan peletakan batu pertama dapur makan bergizi gratis. (Get)