Merauke - Banyak orang mengira hadirnya Pertamina versi mini atau kerap disebut Pertamini adalah milik Pertamina. Ternyata pemikiran tersebut tidak benar, karena Pertamini bukan sah dari Pertamina.
Tempat pengisian bahan bakar mini ini memang makin menjamur di banyak titik di Papua, terlebih di Kabupaten Merauke. Keberadaannya pun makin diminati masyarakat karena penjualan bensin eceran tidak lagi pakai jerigen atau botol. Yang lebih bikin nyaman, pembeli tidak perlu antrian panjang saat pengisian bahan bakar.
Namun, perlu diketahui bahwa Pertamini merupakan pompa bahan bakar mini milik warga. Sebutan Pertamini sendiri akan membuat orang menilai bahwa peralatan tersebut disiapkan dari Pertamina. Nyatanya, peralatan di Pertamini disiapkan secara mandiri oleh distributor yang menyediakan alat tersebut, dan dikelola secara perorangan atau kelompok bisnis.
Sayangnya bisnis ini dinilai tidak memenuhi standar keamanan, terutama rawan bahaya kebakaran dan tidak memiliki izin usaha serta tidak mempunyai uji tera (liter). Fuel Terminal Manager (FTM) Arman Prastiono melalui Sales Branch Manager Rayon III Papua, Anwar Hidayat mengatakan Pertamini yang tersebar di wilayah Merauke merupakan non resmi sedangkan yang resmi adalah Pertashop.
"Pertamini ini ilegal, karena bukan badan resmi dan bukan dari Pertamina juga, bukan perpanjangan tangan dari Pertamina dan Pertamini ini menjual kembali BBM subsidi dengan harga di atas harga yang ditentukan Pemerintah. Sebetulnya itu menyalahi aturan, " ucap Anwar, Selasa (20/9/2022).
Kenapa disebut menyalahi aturan, jelas di Pertamini menggunakan bendera atau logo Pertamina. Meski sudah dikasih teguran dari Pertamina, para pelaku atau pemilik Pertamini tidak mengindahkan teguran tersebut.
Di sini sangat penting peran dari kepolisian selaku penegak hukum untuk melakukan penindakan kepada pemilik tempat pengisian bahan bakar minyak ilegal tersebut, supaya tidak terjadi pembiaran bagi oknum masyarakat atau pengusaha yang mencari keuntungan dengan menyalahgunakan aturan.
"Pertamini di Merauke banyak sekali. Makin lama makin bertambah," lanjut Anwar.
Guna mendekatkan dan memudahkan pelayanan pengisian BBM kepada masyarakat, Pertamina sudah membangun banyak Pertashop. Dan yang sudah beroperasi di Merauke sebanyak 24 Pertashop, 1 lainnya berada di Boven Degoel, sehingga total yang sudah beroperasi ada 25 unit Layanan BBM nonton subsidi. Bahkan menjelang akhir tahun 2022 ini, ada penambahan 4 titik Pertashop lagi. Masing-masing berlokasi di Muram Sari, Semangga, dan Spadem.
Di Pertashop ini menjual dua produk BBM yakni Pertamax dengan harga Rp 14.850.000 dan Dexlite Rp 17.450.000 yang artinya harga jual sama dengan di SPBU. Pertashop didesain sesuai standar keselamatan SPBU Pertamina dan takaran lebih akurat. Selain itu, BBM yang dijual Pertashop punya kualitas oktan atau RON 92 setara Pertamax.
Uraian di atas mengingatkan kepada masyarakat agar bertindak cerdas dan menjalani usaha dengan cara legal, bukan dengan kecurangan. Dampaknya sangat merugikan negara dan berpotensi membahayakan lingkungan sekitar ketika tidak memenuhi ketentuan standar keamanan.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada