Merauke - Pihak Imigrasi Merauke masih menunggu konfirmasi balik dari Kedutaan Besar Negara Italia perihal keabsahan salah satu WNA atas nama Sukru Bozaslan yang mengaku berasal dari negara tersebut dan terdampar di Pantai Onggaya Kabupaten Merauke tanggal 29 Juli 2024.
Kasie Intel Kantor Imigrasi Merauke, Aditya mengatakan pihaknya akan menunggu selama tujuh hari untuk mendapatkan konfirmasi balik dari kedutaan besar Negara Italia. Sebab, WNA tersebut juga berkewarganegaraan Turki dan sudah diakui Kedutaan Besar Negara Turki setelah dikonfirmasi petugas Imigrasi.
"Orang asing ini sebelumnya diketahui warga negara Italia, tapi sebenarnya ada dua kewarganegaraan, satunya Turki. Kami sedang menunggu proses keabsahan kewarganegaraan dari kedutaan Italia. Kami sudah mengirimkan surat terkait permohonan keabsahannya. Dari Turki sudah menyampaikan permohonan agar orang ini dideportasi namun menunggu yang dari Italia," terang Kasie Intel Imigrasi Merauke, Aditya, Selasa (6/8/2024).
Sebelumnya WNA ini mengalami perampokan di tengah perjalanannya menggunakan kapal layar di sekitar perairan PNG yang mengakibatkan sebagian dokumen, peralatan komunikasi dijarah bajak laut. Akhirnya kapal layarnya terdampar di pantai Onggaya Merauke karena kehabisan bahan bakar minyak. Ia pun melapor ke Polsek Naukenjerai untuk mendapatkan bantuan. Namun bukan Pihak kepolisian yang mengantarkannya ke Imigrasi malah salah satu warga sipil menggunakan sepeda motor yang membawa WNA tersebut menuju Kota Merauke.
Dalam posisi ketidakkonekan komunikasi dari perbedaan bahasa antara keduanya, sehingga WNA berpikir bahwa Kantor Imigrasi hanya ada di Jakarta. Kemudian ia memutuskan menggunakan pesawat menuju Jakarta untuk mengurus emergency paspornya dengan tujuan segera pulang ke negara asalnya.
Pihak Imigrasi Merauke pun baru mengetahui kehadiran WNA tersebut melalui berita media massa. Lalu, pihaknya langsung mengambil tindakan dengan mengecek di hotel-hotel dan tidak menemukan pria asing itu. Penelusuran dilanjutkan sampai pada pengecekan di manifest penerbangan dan berhasil menemukan ada nama WNA yang semetara dalam penerbangan ke Jakarta.
Petugas Imigrasi Merauke kemudian menginformasikan ke Imigrasi Jakarta untuk mengamankan WNA dimaksud guna menyelesaikan prosedur yang harus dilalui sebagai warga negara asing yang masuk ke negara Indonesia. WNA itu lalu dijemput petugas Imigrasi Merauke pada Jumat (2/8/2024) dan tiba di Merauke Sabtu (3/8) menggunakan pesawat.
Dalam proses ini, WNA sempat melakukan komplain karena dirinya harus balik lagi ke Merauke sedangkan dirinya sebelumnya sudah meminta bantuan atau melapor ke kepolisian namun tidak tuntas membantunya. WNA itu mengaku ia mempunyai rute perjalanan dari Fiji Kepulauan Oseania menuju Thailand dan akan melewati Bali untuk proses loading bahan makanan.
Ia tidak sendiri tapi bersama kedua rekannya, namun dalam insiden itu (Petampokan di laut PNG) mereka tidak bisa saling kontak dan ia sendiri punya keinginan segera kembali ke negaranya dengan alasan istrinya baru melahirkan dan sudah sekitar empat bulan belum pernah dijenguk karena ia bekerja di negara lain.
Saat ditemui wartawan di Kantor Imigrasi Merauke, pria bernama asli Sukru Bozaslan sempat menyampaikan kekecewaannya karena dirinya viral di pemberitaan sementara ia tidak melakukan kesalahan. Namun, oleh Kasie Intel Imigrasi Merauke menambahkan bahwa pihaknya masih melanjutkan proses yang harus dilakukan untuk lebih memastikan kebenaran keabsahan agar ia segera dideportasi.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada