Berita Utama

Penjelasan Meninggalnya Warga Saat Pawai Budaya di Merauke

Merauke - Salah satu warga Kuper, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Papua Selatan yang pingsan dan akhirnya meninggal dunia di sela-sela kegiatan pawai budaya HUT ke-121 Merauke, Kamis (9/2/2023) siang bukan peserta pawai. 

Warga yang meninggal itu diketahui bernama Margaretha A. berusia 51 tahun dan kesehariannya sebagai ibu rumah tangga. 

"Kami sampaikan sejelas-jelasnya bahwa almarhumah merupakan seorang ibu bernama Margaretha A. berumur 51 tahun. Ibu ini kesehariannya sebagai ibu rumah tangga," kata Ketua Panitia HUT Merauke 2023, Thomas Kimko kepada wartawan, sore tadi. 

Berdasarkan informasi dari anak almarhumah bernama Rosalina, terang Kimko, korban memiliki riwayat penyakit paru-paru. Pada malam 8 Februari 2023, almarhumah sempat menyaksikan hiburan dan pameran kuliner HUT Merauke di Monumen Kapsul Waktu. Namun karena kondisinya sedang tidak sehat, Margaretha pun pulang bersama anaknya ke rumah di Kuper. 

"Di rumah di Kuper, almarhumah sempat alami sesak napas. Tapi karena ia ingin hari ini bisa mengikuti karnaval, maka di depan anak-anaknya ia berupaya untuk tetap kelihatan sehat. Padahal anak-anaknya sudah menyarankan untuk istirahat, karena sakit," ujar dia. 

Kimko menerangkan bahwa sebetulnya almarhumah tidak termasuk peserta karnaval. Yang bersangkutan ke Kota Merauke dalam rangka menyaksikan karnaval sekaligus mendampingi salah seorang anaknya yang masih SD, yang masuk dalam barisan peserta karnaval wilayah Distrik Semangga. Almarhumah pun berinisiatif masuk dalam rombongan peserta, dan mengikuti pawai keliling kota. 

"Beliau sempat jatuh pingsan di antara Kantor Kesbangpol dan Pertanian sekitar pukul 11.00 siang. Sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tapi dokter menyatakan kondisinya sudah tidak bernyawa," tuturnya. 

Sesudah peristiwa itu terjadi, panitia melaporkan kepada Bupati Romanus Mbaraka. Bupati memerintahkan kepada panitia untuk menangani persoalan itu hingga tuntas. Pemerintah daerah melalui panitia hari jadi Merauke membantu meringankan beban keluarga almarhumah dengan membantu kepengurusan jenazah hingga urusan hajatan duka. 

"Untuk kepengurusan mulai dari pakaian, peti jenazah, kendaraan sampai dengan pemakaman serta konsumsi yang digunakan untuk kebutuhan selama duka itu ditanggung pemerintah daerah melalui panitia. Sudah kami tangani semua," kata Kimko. 

"Bupati Merauke Romanus Mbaraka juga akan ikut berpartisipasi meringankan beban keluarga. Kami semua turut belasungkawa atas meninggalnya Ibu Margaretha," tutupnya.(Get)