Berita Utama

Hindari Kerugian, Sebagian Petani Padi Merauke Beralih ke Palawija

Merauke - Sebagian petani padi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan terpaksa beralih menanam palawija atau hortikultura untuk menghindari kerugian agar tetap bertahan hidup. 

Pertimbangan tersebut mengingat hampir tiga tahun sudah, petani harus berhadapan dengan hama padi dan faktor cuaca yang tidak mendukung produktivitas padi sehingga para pejuang pangan beras mengalami gagal tanam, penurunan hasil panen bahkan gagal panen. 

Ketua KTNA Merauke, Sukarmin menceritakan bahwa saat ini petani padi sudah banyak yang beralih menanam palawija agar tetap bertahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski sebagian masih menanam padi, namun hasil panen kadang hanya mengembalikan modal saja atau sekedar cukup untuk ketahanan pangan keluarga.

"Sebagian petani padi memilih menanam palawija, dari pada mengalami kerugian yang lebih besar," tuturnya, Senin (10/7/2023) di Merauke.

Sukarman tidak mempersoalkan ketika pemerintah mendatangkan beras dari luar. Menurutnya langkah tersebut sangat tepat untuk pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat non petani yang tidak punya stok beras. 

Namun, pemerintah daerah melalui dinas terkait diharapkan segera memberikan solusi terhadap kondisi petani padi sebab selain hama dan cuaca, kesuburan tanah juga menurun.

Permintaan solusi ini, sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat bersama anggota dewan terkait gagal panen, Kepala Dinas Pertanian Merauke sempat mengutarakan bahwa pihak dinas akan melakukan kajian terhadap limbah minyak kelapa sawit dari perusahaan yang berinvestasi sawit di Papua Selatan untuk menambah kesuburan tanah. 

Mudah-mudahan pernyataan tersebut sudah ditindaklanjuti dan diharapkan akan menjadi sebagian solusi untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah supaya produktivitas tanaman padi kembali meningkat.(Get)