Ketua DPRD Kabupaten Merauke, Papua, Fransiskus Sirfefa mengatakan, lima kampung di Distrik Muting butuh sentuhan pemerintah.
Ia mengatakan, hal itu menjadi temuannya ketika melakukan kunjungan kerja di lima kampung yakni Slou, Waam, Bola, Boha dan Pahas, beberapa hari lalu. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di lima kampung itu yang terletak di pesisir kali Bian itu.
Menurutnya, warga di daerah meminta pemerintah tidak menganak tirikan mereka. Mereka juga adalah warga Kabupaten Merauke yang butuh perhatian sama seperti kampung lain.
“Pendidikan di lima kampung itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hanya terdapat tiga ruang kelas, dengan meja kursi yang sudah rusak, atap seng yang sudah lapuk dan perlu segera direnovasi,” kata Sirfefa, Kamis (14/12).
Katanya, banyak tenaga guru yang tidak betah melaksanakan tugas. Kepala sekolah datang menjelang ujian. Terkadang hanya menitipkan soal ulangan kepada warga, untuk diberikan kepada guru di tempat tugas.
“Saya minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera meninjau semua sekolah dan segera mengambil langkah untuk mengatasi berbagai masalah itu,” ujarnya.
Dibidang kesehatan, kampung di pesisir kali Bian yang mayoritas penduduknya orang asli Papua, belum mendapat layanan kesehatan memadai. Fasilitas kesehatan dan sarana transportasi ambulance seperti
“Perlu ada pengadaan transportasi air dari pemkab untuk mempermudah akses warga yang tinggal di daerah rawa atau perairan,” katanya.
Lantaran tak ada sarana transportasi sungai, warga yang sakit sulit berobat kepada petugas kesehatan di ibu kota distrik.
0 Komentar
Komentar tidak ada