Merauke - DPRD Kabupaten Merauke akan menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara masyarakat dan aparat kampung Ngguti dan Kaptel, mahasiswa Merauke dan Dinas Kesehatan setempat dalam waktu dekat.
Pihaknya merasa tidak ada perhatian serius dari Pemkab setempat akan masalah penyakit kusta di Distrik Ngguti. Dikatakan, penderita kusta terus bertambah hingga kurang lebih telah mencapai 85 orang termasuk anak-anak usia 2 tahun.
"Setelah saya lakukan koordinasi, penanganan kusta hanya dilakukan di Kota Merauke dan pemerintah menilai kusta sudah habis. Penanganan tidak sampai ke kampung-kampung, khususnya di Distrik Ngguti," terang Anggota DPRD Merauke Bidang Komisi A, Mozes Kaibu, Kamis (31/3/2022).
"Dalam satu dua hari ini kita akan lakukan demo dan RDP. Harusnya pihak kesehatan membentuk tim untuk melihat langsung di kampung, tapi itu tidak dilakukan," sambung Mozes.
Disampaikan bahwa penanganan kusta di Ngguti hanya dilakukan satu dokter saja yaitu dr. Noor, sementara pasien terus bertambah. Sehingga dianggap kurang maksimal guna menekan menambahnya pasien baru yang diserang penyakit kusta.
Mozes menambahkan, rencana demo sebagai bentuk kekecewaan masyarakat karena belum ada tindakan dari pemerintah atas keluhan dan kondisi buruk yang dialami masyarakat di kampung.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada