Merauke - Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Laut Merauke kembali berjalan setelah dua hari vakum, karena Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) di pelabuhan yang tergabung dalam Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia (ALFI) melakukan aksi mogok.
Aksi mogok Perusahaan JPT ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan hambatan pelayanan yang dianggap tidak ada penyelesaian atau solusi dari PT Pelindo. Sehingga mulai tanggal 10-11 Juli 2024 para Perusahaan JPT tidak melakukan kegiatan di pelabuhan. Aktivitas kembali berjalan setelah KSOP memfasilitasi pertemuan antara ALFI dan PT Pelindo.
"Ada 9 tuntutan ALFI yang sudah diterima PT Pelindo. Itu adalah kritik yang membangun dalam rangka perbaikan dan ditanggapi Pelindo dengan baik sekaligus diminta membuat komitmen untuk serius menangani permintaan itu," terang Kepala KSOP Pelabuhan Merauke, Capt. Julivan Charlie Lumika Salindeho S.H,.M.Mar, Jumat (12/7/2024).
Kepala KSOP Pelabuhan Merauke, Cpt.Julivan Charlie Lumika Salindeho.
Tuntutan yang paling utama adalah soal peningkatan pelayanan dari PT Pelindo sebagai Badan Usaha Pelabuhan atau sebagai operator di pelabuhan peti kemas. Selain itu perlu kerjasama yang baik dengan seluruh pihak yang juga berkaitan dengan keamanan dan kelancaran di Pelabuhan Merauke, jangan sampai ada pihak yang dirugikan.
Mengapa, karena dalam bisnis yang dijalankan harus ada keseimbangan, jika salah satu dirugikan maka dampaknya akan terjadi ketidakstabilan dan ketidakharmonisan sehingga berpengaruh pada terhambatnya perputaran ekonomi daerah.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada