Berita Utama

Tindak Lanjut Inpres 9 Tahun 2020, Kemenkominfo Gelar Seminar di Merauke

Merauke - Berdasarkan Inpres nomor 9 tahun 2020, tentang percepatan pembangunan dan kesejahteraan Provinsi Papua dan Papua Barat, maka sebagai komunikasi publik Kementrian Kominfo RI telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung Inpres tersebut. Salah satunya Seminar dengan tema Pemuda Papua Sebagai Pahlawan dan Perekat Pemersatu Bangsa di Kota Merauke, Kamis (10/11/2022). 

Seminar yang digelar tepat di hari Pahlawan 10 November di Cafe Bella Fiesta Merauke ini, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan mengajak generasi milenial terutama pemuda Papua untuk menyikapi pembangunan kesejahteraan di Bumi Cendrawasih dengan mengedepankan prinsip kepahlawanan yang relevan dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. 

Koordinator Bidang Politik dan Pemerintahan Direktorat Polhukam Ditjen IKP Kemenkominfo RI, Dwi Dianingsih mengatakan, tujuan kegiatan seminar guna meningkatkan antusiasme generasi muda Papua dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus berperan serta dalam percepatan pembangunan kesejahteraan dan sumber daya manusia.

Kemudian, mendorong partisipasi generasi muda Papua untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia demi kemajuan pembangunan. 

"Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kaum milenial di Papua khususnya dan Indonesia pada umumnya," ujar Dwi Dianingsih saat membuka kegiatan seminar yang dihadiri audiens yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum. 

Kali ini menghadirkan narasumber yakni Yosefin Iriani Kewamijai, Inspiratif Woman South Papua, Beatrix Gebze, Direktur Perkumpulan Lembaga Advokasi Peduli Perempuan (eL_AdPPer), dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni Universitas Musamus (Unmus) Merauke, Yosehi Mekiuw. 

Dalam sambutan, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni Universitas Musamus (Unmus) Merauke, Yosehi Mekiuw mengatakan sebagai generasi muda masa kini dipersiapkan menjadi tonggak pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara sebagaimana pahlawan terdahulu telah memberikan contoh dengan gigih berjuang untuk menggapai kemerdekaan RI. 

Pemuda masa kini menerjemahkannya dengan lebih banyak terlibat dan senantiasa berlomba serta berinovasi mempersembahkan berbagai aktivitas guna kemajuan dan tetap menjaga kesatuan bangsa. 

"Sebagaimana kita melihat pembangunan Papua yang kini dipecah menjadi banyak provinsi maka pemuda punya peran untuk mendorong dan juga sebagai pelaku kemajuan pembangunan di daerah," ajak Yosehi. 

Dasar utama kaum milenial mampu mendukung kemajuan suatu wilayah adalah pendidikan. Sehingga semua lini dan bidang mampu dikuasai serta mampu bersaing dengan perkembangan yang terjadi. Dia menyebut, berdasarkan data Bank Dunia tercatat bahwa tingkat pendidikan di Papua dan Papua Barat sangat rendah, ini ada kaitannya dengan tingkat kesejahteraan. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi kesejahteraannya.

Persentasi pendidikan di Papua yang masih jauh sangat membutuhkan peran semua pihak salah satuannya pemuda. Seraya mencontohkan dirinya hingga mencapai posisi jabatan yang diembannya saat ini sebagai Warek III di Unmus, diawali dengan mengikuti semua jenjang pendidikan. 

"Untuk mencapai cita-cita harus melewati proses terutama pendidikan sehingga mampu membawa perubahan hidup yang lebih baik. Generasi muda adalah generasi emas yang takut akan Tuhan. Dengan demikian akan menjadi pelopor hidup di jalan yang baik dan benar menghindari kejahatan."

Berikut, Beatrix Gebze, Direktur Perkumpulan Lembaga Advokasi Peduli Perempuan (eL_AdPPer) mengutarakan masalah perempuan di tanah Papua masih sangat banyak dan menjadi tugas generasi muda diawali dengan proteksi diri secara dini kemudian mampu bergerak keluar untuk mengentas berbagai persoalan.

"Saat ini pemuda harus punya idealisme, intelektual. Pemuda yang suka mabuk adalah sebuah ancaman di masa kini. Mari kita saling merangkul dan mengajak untuk menjadi pemuda yang baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara dengan hidup dalam kebaikan, tidak tercerai berai dengan perbedaan. Harapan kami saat ini adalah pemuda menjadi agen pemersatu dan agen pembangunan. Bertumbuh, belajar dan merangkul setiap pemuda yang ada di sekitar untuk Papua dan Indonesia."

Sementara Yosefin Iriani Kewamijai, Inspiratif Woman South Papua memberikan inspirasi kepada anak muda Papua agar bisa menjadi mandiri, cerdas, kreatif dan trampil.

Indonesia khususnya di Papua menurutnya belum merdeka secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan. 

"Untuk bisa sampai ke sana harus hidup dalam keteraturan, menjaga kesehatan, pendidikan yang baik, dan bekerja keras untuk hidup yang lebih layak dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi serta menunjang kemajuan daerah," ajaknya.(Get)