Merauke - Kepala PT. Pelayaran Nasional Indonesia-PELNI (Persero) Cabang Merauke, S. Mohamad Assagaff minta dukungan pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemkab Merauke untuk melakukan pengerukan di alur masuk Sungai Maro, sehingga tidak menyebabkan tertundanya operasional karena menunggu pasang surut.
Permintaan ini disampaikan saat audiens antara rumpun Perhubungan dan Gubernur Papua Selatan Apolo yang berlangsung di Gedung Negara Merauke, Rabu, (9/4/2025).
Terkait pengerukan ini, PELNI pusat sudah menyurat ke Kementerian Perhubungan dan tembusan ke KSOP Merauke Nomor : 09.16/01/S-B/DP/2024, Jakarta, 16 September 2024
Perihal : Permohonan Pengerukan Pada Alur Pelayaran Pelabuhan Pomako (Timika), Agats dan Merauke.
"Akses arus masuk ini berpengaruh signifikan pada Proyek Strategis Nasional (PSN) sebab kapal besar tidak bisa masuk karena dangkal. Makanya kapal PELNI selalu tunggu pasang naik baru bisa masuk dan kapal kita selalu nginap di sini sehingga Port time atau waktu yang dibutuhkan kapal untuk bongkar muat di pelabuhan sebelum kembali berlayar terlalu lama di pelabuhan," ujar Kepala PELNI Merauke.
Sehingga untuk memperlancar arus keluar masuk kapal dari dan ke Pelabuhan Merauke baik kapal penumpang maupun kapal barang harus dilakukan pengerukan di alur masuk muara Kali Maro.
"Mengapa ini perlu, tujuannya memperlancar seluruh aktifitas akses transportasi laut dalam rangka mendukung pembangunan di Papua Selatan terutama program PSN. Mengingat, tidak semua tipe kapal besar bisa masuk dan kondisi ini cukup menghambat aktivitas," pungkasnya.
"Sesuai Visi PT. PELNI (Persero) yaitu Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Unggul dan Berdaya Saing Global dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekosistem logistic maritim Indonesia, maka kami berkomitmen mendukung Proyek Strategi Nasional yang diadakan di Papua Selatan dengan fasilitas kami yang terbatas. Oleh karena itu, kami berharap dukungan dari Pemerintah Daerah dalam percepatan sarana dan prasarana yang relevan dengan operasional kapal kami saat menyinggahi Pelabuhan Merauke," tandasnya.
Selain pengerukan, tiga poin penting lainnya juga disampaikan ke Gubernur Apolo Safanpo yakni;
1. Perbaikan akses jalan darat antar daerah khususunya Merauke-Bovendigul agar sinergi yang sudah berjalan antara BUMN yang beroperasi di lintas darat tersebut dapat tetap lancar dalam mensupply bahan makanan dan hasil proyek Pemerintah ke pelabuhan begitupun sebaliknya.
2. PT. PELNI (Persero) berharap kehadiran armada Tol Laut dalam mengisi Pembangunan di Wilayah Papua Selatan. Saat ini PELNI sedang merencanakan Canvassing dengan PT. BULOG mengingat waktu panen sudah dekat.
3. Pihaknya berharap Pemkab dapat membantu birokrasi Organda dalam mendukung sinergi antara BUMN yakni angkutan DAMRI dan PT. PELNI Cabang Merauke untuk dapat memfasilitasi transportasi penumpang yang tiba di Pelabuhan Merauke kemudian diantar ke wilayah-wilayah di dalam/luar Kota Merauke dan sekitarnya.
Baca Juga : Panitia Seleksi Sekda Definitif Papua Selatan Sudah Terbentuk
Masukan dan saran yang disampaikan dalam pertemuan tersebut diapresiasi Gubernur Apolo selanjutnya akan dipelajari dan ditindaklanjuti.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada