Merauke - Kasus HIV-AIDS bertambah 11 kasus per bulan Juni 2025 di Kabupaten Merauke.
Sebelumnya tercatat 91 kasus,ditambah 11 kasus baru menjadi 102 yang positif mengidap HIV-AIDS, 7 di antaranya meninggal dunia.
Menyikapi peningkatan kasus tersebut, Satpol-PP Merauke melibatkan Tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Merauke melakukan tes HIV saat operasi yustisi penertiban administrasi kependudukan di beberapa titik rumah kos.
Operasi Yustisi dilakukan setelah terpantau ada aktifitas diduga prostitusi online di rumah-rumah kos maupun hotel. Dalam operasi sebelumnya, sekitar 20 lebih kebanyakan ibu-ibu yang mau melakukan tes, meski ada juga yang menolak.
"Dari 20 lebih itu hasilnya baik dan mereka secara sadar mau melakukan tes. Tetapi ada yang menolak. Kami punya pandangan bahwa yang menolak itu biasanya pelaku yang tidak mau terbongkar. Tapi nanti akan kena jaring juga saat ada pemeriksaan lanjutan. Rencana ke depan ada pemeriksaan secara menyeluruh tes HIV," ujar Epaienetus Wuryanto Pengelola program KPA Kabupaten Merauke, Selasa, (5/8/2025).
KPA Merauke juga ada program lanjutan yaitu aksi daerah untuk pemeriksaan di OPD dan perusahaan yang melibatkan tenaga kerja. Sasaran pemeriksaan adalah mereka yang punya KTP luar tapi tinggal di Merauke dan pasangan tidak sah.
"Mereka yang mau tes pada dasarnya perilaku mereka baik. Yang tidak mau ini jasi pertanyaan," ucapnya.
Selain itu, KPA Merauke koordinasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat serta perguruan tinggi yang ada untuk sosialisasi dan tes HIV bagi pelajar dan mahasiswa. Beberapa sudah dilakukan untuk dua sasaran ini.
KPA juga lakukan sosialisasi ke bar, diskotik, panti pijat dan ke tengah masyarakat melalui peogram STOP yakni
S= Suluh
T= Temukan
O= Obati
P= Pertahankan.
KPA juga akan gandeng Kementrian Agama untuk adakan sosialisasi bagi penyuluh. Selanjutnya penyuluh akan turun ke tengah masyarakat membawa materi tentang bahaya HIV-AIDS. Secara umum hal ini berkaitan dengan perilaku yang kemudian dilihat dari sisi agama dapat menjadi perhatian bersama.
Ia menambahkan, selain kasus HIV yang meningkat, ada kasus IMS (Inveksi Menular Seksual) dalam hal ini Sipilis (Raja Singa) yang cukup pesat peningkatannya.
Baca Juga : Sauter Nauce Terpilih Dalam PAW Kepala Kampung Nggolar
Dari dua kasus ini dikatakan justru peningkatan kasus terjadi di tengah masyarakat, sementara di Tempat Hiburan Malam (THM) dan lokalisasi hampir tidak ada karena ada pemeriksaan rutin dan penegakkan Perda.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada