Salah satu ancaman musibah bencana di Kabupaten Merauke adalah bencana kebakaran hutan. Hal ini dipicu oleh ekstrimnya musim panas serta tangan-tangan jahil manusia. Peran serta segenap stakeholder dalam penanganannya sangat dibutuhkan demi menekan terjadinya kebakaran.
Mencermati fenomena alam yang hampir setiap tahun terjadi di Merauke dimana ketika musim kemarau tiba akan muncul titik-titik api di kawasan hutan di pinggiran Kota Merauke sampai ke kampung-kampung, maka sangat membutuhkan latihan simulai penanganan kebakaran.
"Untuk itu pagi tadi pukul 08.30 wit di kawasan hutan di pinggiran daerah pemukiman transmigrasi daerah Semangga 1 digelar simulasi lapangan gabungan penanganan kebakaran hutan," jelas Humas Basarnas Merauke, Darmawan usai simulasi, Rabu (23/10).
Dikatakan bahwa sebelum simulasi, peserta diberikan pembekalan beberapa hari lalu, yang melibatkan instruktur dari Basarnas Merauke sebagai pemateri bagi puluhan orang yang berasal dari beberapa instansi.
Diantaranya personil Korem 174/ATW, Denzipur, Rescuer Basarnas, damkar BPBD, ditambah dengan beberapa orang korban yang di skenariokan menjadi korban. Kasdim 1707/ Merauke Mayor Infanteri Bambang Budi Hartanto dalam sesi evaluasi usai simulasi mengatakan kegiatan ini dilakukan demi kesiapan menghadapi 7 ancaman di wilayah Merauke yang salah satunya adalah bahaya kebakaran hutan.
"Apabila diterjunkan, kita sudah siap.Dengan adanya latihan rutin seperti ini kita akan semakin siap," pungkasnya.
Simulai dipraktekkan bagaiman melakukan evakuasi korban kebakaran dan cara memadamkan api.(geet)
0 Komentar
Komentar tidak ada