Merauke - Dinas Sosial Kabupaten Merauke melakukan pra rehabilitasi terhadap tujuh anak putus sekolah dan penyalahgunaan lem ibon dari Distrik Ilwayab
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merauke, Drs. Gentur E. Pranowo mengatakan, anak-anak tersebut akan ditangani selama 2 bulan lebih di Merauke menyesuaikan kemampuan anggaran.
"Pada saat kita melakukan kegiatan Parenting di Distrik Ilwayab, kami melakukan tatap muka dengan orang tua anak karena itu semua harus atas izin orangtuanya," ujar Gentur, Senin (19/8/2024).
Perbandingan tahun sebelumnya Dinsos menangani 2 gelombang sedangkan di 2024 ini hanya satu gelombang dengan jumlah tujuh anak. Dinsos Merauke mengakui belum semua anak kategori ini tertangani dengan baik, namun berharap dengan adanya Provinsi Papua Selatan akan ada kolaborasi penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang lebih maksimal.
Anak-anak penyandang masalah kesejahteraan sosial dari Distrik Ilwayab Merauke, Papua Selatan.
Namun, jika dilihat dalam waktu tiga tahun terakhir ini trend anak jalanan sudah signifikan menurun meskipun masih ditemukan beberapa. Hal ini perlu kerjasama dengan keluarga terutama orang tua, lingkungan masyarakat dan semua stakeholder.
"Jadi kepedulian kita terhadap anak-anak yang harus kita tingkatkan," tambah Gentur.
Usai pra rehabilitasi selanjutnya akan ada dua penanganan lanjutan, pertama berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Jika masih bisa melanjutkan sekolah di pendidikan formal maka dinas akan membantu untuk salurkan mereka ke sekolah terdekat.
Kedua, ketika ada keinginannya sekolah tetapi dari segi jarak cukup jauh maka disiapkan sekolah non formal bekerjasama dengan PKBM yang ada di wilayah Kabupaten Merauke.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada