Sebagai upaya untuk memberikan kemudahan akses masyarakat Kampung lokal Papua dalam mendapatkan energi yang berkualitas, PT Pertamina (Persero) dan BPH Migas serta Pemda Merauke meresmikan SPBU Kompak BBM satu harga di Kampung Baad Distrik Animha Kabupaten Merauke, Kamis (16/09/2021).
Selain SPBU Kompak BBM satu harga di Kampung Baad juga dilakukan serentak secara virtual di 5 titik lainnya di Indonesia dengan jumlah 17 penyalur BBM satu harga yang di pusatkan di Lombok Tengah NTB.
Excutive General Manager Pertamina Regional Papua Maluku Yoyok Wahyu Maniadi mengutarakan dengan adanya peresmian SPBU Kompak BBM satu harga yang di lakukan serentak ini, maka jumlah total SPBU di wilayah Pertamina Regional Papua Maluku berjumlah 101 SPBU satu harga yakni 36 titik di Papua, 16 titik di Papua Barat dan 41 titik di Maluku dan Maluku Utara.
"Program nasional BBM satu harga di seluruh Indonesia termasuk di Merauke, guna menjamin ketersedian BBM bagi masyarakat di wilayah 3T serta menjamin keadilan dalam pemenuhan energi bagi warga Kampung," ucap Yoyok.
Kesempatan yang sama, Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S, Sos. Mpd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pertamina atas upaya penyediaan energi hingga ke wilayah pelosok secara merata dengan harga yang terjangkau dalam program SPBU Kompak BBM satu harga.
"Terimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah memeprhatikan daerah 3T, sehingga dapat mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Merauke. Diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat," Ujar H.Riduwan.
Ketua Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra menyampaikan berdasarkan UU nomor 22 tahun 2021 tentang minyak dan gas bumi, BPH Migas punya tugas untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM dan angkutan gas bumi untuk wilayah Indonesia.
Sebagaimana Presiden Jokowi melalui Menteri KESDM telah mengeluarkan Peraturan Menteri KESDM nomor 36 tahun tahun 2016 tentang percepatan pemberlakukan 1 harga untuk jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan secara nasional.
"Jadi ini memberikan kepada BPH Migas sebagai badan yang ditugaskan untuk mengawal agar BBM 1 harga secara nasional dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia khususnya di wilayah 3T, melalui pembangunan lembaga penyalur pada wilayah yang belum mendapat lembaga penyalur sebelumnya," terang Yapit.
Lanjut katanya, pogram BBM 1 harga ini merupakan bukti nyata bahwasannya pemerintah memberikan perhatian kepada masyarakatnya di seluruh Indonesia. Di tahun 2017-2019, BPH Migas telah berhasil mengawas dan melakukan supervisi terhadap pembangunan penyalur BBM 1 harga sehingga capaian sebanyak 170 lembaga penyalur BBM 1 harga.
Sementara target pembangunan BBM 1 harga sampai dengan akhir tahun 2024 sebanyak 583 penyaluran BBM 1 harga. Kabupaten Merauke baru memperoleh satu lokasi Penyalur BBM 1 harga. Ini perlu diketahui bahwa pembangunan di lokasi 3T bukan hal yang mudah, mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi, sehingga perlu pastikan bersama bahwasannya ini adalah tepat sasaran peruntukannya.
"Karena itu diperlukan peran aktif dari pemerintah daerah, aparat keamanan agar penyaluran BBM ini tepat sasaran serta dukungan seluruh masyarakat agar program ini bisa jalan dan beroperasi tanpa gangguan yang berarti," pinta Yapit.
Harapannya, dengan pembangunan SPBU di Distrik Anim Ha Kampung Baad, dapat memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Merauke secara umum.
"Kami juga berpesan kepada PT. Pertamina Region Papua Maluku untuk menjamin pasokan BBM kepada SPBU di seluruh wilayah," pintanya lagi.
Sementara itu Unit Manager Communication, Relations, & CSR Marketing Operation Region VIII, Edi Mangun mengungkapan dengan adanya peresmian SPBU Kompak BBM satu harga di Kampung Baad menambah jumlah SPBU yang telah lebih dulu di resmikan di wilayah Selatan Papua dan di harapkan dapat membawa dampak positif di bidang ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Edi menambahkan penambahan SPBU Kompak BBM satu harga di Kampung Baad akan sangat membantu perekonomian masyarakat apalagi dengan harga premium dan solar yang sama dengan harga di wilayah lainnya dan tentunya lebih murah dan mudah terjangkau.
"Besar harapannya agar keberadaan SPBU Kompak BBM satu harga ini bisa bermanfaat dalam memacu peningkatan ekonomi masyarakat, selain itu bidang pendidikan juga mengalami kemajuan seiring mudahnya mendapatkan BBM untuk transportasi pelajar dan guru," ujar Edi.
Mewakili masyarakat Kampung Wayau (Kampung sekitar lokasi BBM 1 Harga), Mikael Mahuze menyampaikan terimakasih kepada BPH Migas dan Pertamina yang sudah menyediakan BBM 1 Harga pertama di Merauke yakni di Kampung Baad yang nota bene kampung Orang Asli Papua (OAP).
"Kalau sejauh ini harga BBM kalau sudah sampai di kampung berbeda dengan di kota, satu liter bensin bisa Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Harapannya dengan BBM 1 harga akan lebih membantu masyarakat selain mudah mendapatkan juga harganya terjangkau," beber Mikael Mahuze.
Pimpinan PT. Energi Bintang Papua Perkasa sekaligus Pemilik SPBU Satu Harga Kompak Muhammad Alfian Wijaya mengatakan pembangunan SPBU sendiri berjalan hampir setahun. Meski perjalannya cukup panjang, namun pihaknya tetap berusaha untuk kepentingan hajat hidup orang banyak.
"Karena ini program BBM 1 harga untuk wilayah 3T, untuk kuotanya 35 ton premium dan 5 ton solar untuk satu bulan. Ada juga pertalite RP. 7.850 dan dexslite Rp. 9.700/liter. Itu kalau premium atau solar sudah habis jadi kita beralih ke partalite dan dexlite," imbuhnya.
Dia mengakui bahwa masyarakat setempat sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM guna melancarkan mobilisasi kesehariannya. Besar harapannya kehadiran SPBU Kompak 3T akan semakin memudahkan masyarakat di wilayah Anim Ha maupun masyarakat yang sekedar melintasi wilayah tersebut. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada