Merauke - Para penjagal sapi di Kota Merauke mengaku kesulitan mendapatkan stok sapi akhir-akhir ini. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada harga daging sapi yang semula 120.000/Kg akan naik menjadi Rp 140.000/Kg ketika stok sapi tidak terpenuhi.
"Selama ada pengiriman sapi ini kita jagal susah dapat sapi. Dari 20 jagal yang aktif sekarang tinggal 5 saja karena stok sapi berkurang," ujar Ansar Penjagal Sapi di Pasar Wamanggu, Jumat (8/7/2022).
Diakui, Merauke punya banyak populasi sapi hanya terbagi di banyak wilayah dan pihaknya kesulitan mendapatkan sapi untuk dijual dagingya terlebih disaat musim hujan seperti sekarang.
Sebelumnya, dalam sehari untuk semua jagal sapi bisa mendapatkan 20 ekor sapi, kini menurun tinggal 10 ekor saja, dengan harga satu sapi tertinggi 30.000.000 untuk bobot 700 Kg lebih.
"Harapan kita saat pengiriman keluar, jagal dilibatkan. Kalau dulu-dulu biasa diadakan rapat minta pendapat dari jagal. Kalau masih begini terus, kemungkinan harga daging bisa naik sampai Rp 140.000/Kg," sambung dia.
Keluhan tersebut diterima Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, Martha Bayu. Bahwa sesungguhnya populasi sangat banyak hanya saja kurang ada komunikasi sehingga para jagal mengalami kesulitan untuk mendapatkan sapi.
"Ini perlu kita ada koordinasi intens ya, meski kita melayani kebutuhan hewan kurban tapi di satu sisi kebutuhan untuk konsumsi setiap hari harus ada," terang Martha saat dikonfirmasi.
Populasi sapi di Merauke sebanyak Rp. 41.967 ekor tersebar di 20 distrik. Populasi terbanyak ada di Distrik Semangga, Tanah Miring dan Kurik yaitu bisa mencapai 6000 ekor.
"Terimakasih masukannya, kita nanti perlu mengaturnya ke depan agar masyarakat kita tidak kesulitan. Kami minta pihak jagal untuk datang koordinasi dengan kami supaya kita atur kebutuhannya," tandasnya.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada