Berita Utama

Wapres Terima Sejumlah Keluhan Petani

Merauke - Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin menerima sejumlah persoalan yang dihadapi para petani dalam kunjungannya di Distrik Semangga, Rabu (30/11/2022).

Wapres menemui petani setelah melakukan pertemuan dan dialog dengan Pj Gubernur Papua Selatan dan 4 bupati Selatan Papua, tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya yang berlangsung tertutup bagi wartawan di Swiss Belhotel Merauke. 

Keluhan yang disampaikan petani pertama menyangkut bahan bakar minyak. Petani padi di Merauke berharap pemerintah juga menyediakan SPB Petani seperti yang disediakan bagi pada nelayan yang telah disubsidi pemerintah. 

"Karena sekarang ini, semuanya sudah menggunakan mekanisasi atau mesin yang membutuhkan BBM. Mulai dari mengolah lahan sampai panen,’’ kata Aceng salah satu petani dipercayakan untuk menyampaikan aspirasi petani.

Selain itu, masalah pestisida sampai obat-obatan yang menurut petani saat ini naik dua kali lipat sehingga biaya produksi yang dikeluarkan petani sangat besar dan itu sangat membebani petani. Karena itu, para petani minta pemerintah untuk memberikan subsidi, sehingga dapat menekan ongkos.

Masalah kuota pupuk subsidi juga disuarakan supaya ditambah khususnya pupuk NPK. Petani juga sampaikan agar harga dasar gabah atau beras dinaikan.  

Kesempatan berikut, Bupati Merauike, Romanus Mbaraka mengungkapkan potensi lahan pertanian di Kabupaten Merauke seluas 1,2 juta hektar dan sampai saat ini existing yang sudah ada seluas 64.000 hektar. Jika potensi lahan pertanian di Merauke dikelola dengan baik maka Merauke akan menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

Menyangkut BBM, Wapres menanggapi akan dipertimbangkan untuk nantinya dialokasikan bagi petani secara khusus. Kemudian untuk harga dasar gabah maupun beras perlu dilakukan kajian agar tidak memicu inflasi. 

‘’Memang masalah beras ini sulit. Kalau dinaikan itu menimbulkan harga-harga lainnya akan naik dan akan membuat inflasi. Kalau tidak dinaikan maka petani yang dirugikan. Sehingga pemerintah selalu mencari harga yang kira-kira paling aman. Karena itu yang harus kita cari dari sisi-sisi lain sehingga biaya produksi tidak tinggi. Sehingga ini memang harus dicarikan solusi yang tepat sehingga tidak menimbulkan inflasi tapi disisi lain tidak merugikan petani. Harus ada kebijakan yang tepat,’’ jelasnya.   

Menyangkut kekurangan pupuk, Wapres mengatakan banyak pupuk subsidi yang tidak tepat sasaran, sehingga pemerintah sudah menghitung mana yang harus disubsidi dan yang tidak. Karena itu saat ini Pemerintah sedang menertibkan supaya subsidi pupuk tepat sasaran. 

"Akan ada penertiban-penertiban. Akan dihitung kembali berapa jumlah kawasan atau luasan tanah yang harus disubsidi dan berapa yang tidak . Karena tidak semua harus disubsidi. Ada kriterianya. Memamg belum mencukupi meski pemerintah terus berusaha,’’ sambung Wapres. 

Kesempatan tersebut, Wapres juga menyerahkan bantuan Sembilan bahan makanan pokok (Sembako) dari Badan Amal Zakat Nasional kepada 75 petani yang hadir dalam pertemuan itu dan bantuan benih Inbrida sawah kepada petani.(***)