Merauke - Harga pakan ayam petelur terus meningkat di Kota Merauke, tidak sebanding dengan pemasaran hasil produksinya. 

Meski harga telur paling murah sudah sampai Rp 50.000/rak, dan tertinggi Rp 80.000/rak namun permintaan masyarakat cukup rendah. Sementara harga pakan terus melonjak. 

"Dengan penurunan harga telur dan menurunnya daya beli masyarakat ini sangat berpengaruh sekali pada pendapatan, itu sudah sangat minim sekali," ujar Ketua Himpunan Pengusaha Ayam Ras (HIPAR) Kabupaten Merauke, Thomas Kimko, Jumat (28/7/2023) di Merauke. 

Faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat adalah kondisi petani Merauke yang mengalami gagal panen dan mengakibatkan stok pangan beras terbatas dan mahalnya harga pasar untuk komoditi beras.

Bahkan Kota Merauke yang sebelumnya diakui sebagai daerah yang mampu menekan inflasi dan berada di bawah inflasi nasional, sudah berganti berada di posisi di atas inflasi nasional per akhir Juni 2023.

Meningkatnya harga bahan pokok tentu akan menekan daya beli sebab masyarakat akan merasa keberatan. Namun di lain sisi, meskipun produktivitas komoditi tertentu melimpah tetap saja tidak mampu mengimbangi pendapatan. Seperti yang terjadi saat ini di Merauke adalah telur melimpah daya beli kendor.(Get)