Berita Utama

Dukung PSN, TNI AU Akan Perbesar Pangkalan Udara di Merauke

Merauke - Guna mendukung proyek strategis nasional (PSN) untuk lumbung pangan nasional, Tentara Nasional Indonesia Angaktan Udara (TNI-AU) punya rencana strategis melalui peningkatan status dan fasilitas Pangkalan Udara di Merauke.

Panglima Komando Operasi Udara III (Pangkoopsud III), Marsekal Muda TNI Dr. Azhar Aditama Djojosugito mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan peningkatan status Lanud J.A. Dimara menjadi pangkalan tipe A yang dilengkapi dengan penambahan alutsista serta pengembangan fasilitas infrastruktur.

"Saya ingin memberikan sebuah berita baik, bahwa pada prinsipnya kita selalu ingin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Program pemerintah, khususnya lumbung pangan nasional harus kita dukung. TNI Angkatan Udara berusaha meningkatkan status pangkalannya menjadi tipe A, memperbesar fasilitasnya, dan menambah alutsista yang nantinya akan ditempatkan di sini," jelas Pangkoopsud III, usai memimpin serah terima jabatan Komandan Lanud J.A Dimara pada Selasa, (8/7/2025) di Lapangan Upacara DMA.

Ia menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung untuk mempercepat distribusi hasil pertanian sebab dilihat dari optimalisasi lahan saat ini telah mampu meningkatkan produksi beras di wilayah Merauke.

"Kami sadar bahwa dengan optimalisasi lahan saja kita sudah mampu memproduksi beras dalam jumlah besar. Selanjutnya, cetak sawah dan program pemerintah lain yang mendukung lumbung pangan nasional perlu ditopang dengan distribusi yang cepat dan efisien. Untuk itu, kita akan memperbesar lapangan agar dapat didarati pesawat-pesawat berbadan lebar," pungkasnya.

Tak hanya di Merauke, pengembangan juga akan dilakukan di pangkalan udara Wanam, yang akan menjadi bagian dari program strategis nasional. Fasilitas di Wanam akan disiapkan untuk menerima pesawat besar yang nantinya akan membawa hasil produksi pangan dari wilayah tersebut ke berbagai daerah di Indonesia. Sehingga kedua pangkalan ini akan menjadi bagian integral dari pembangunan strategis nasional dalam lima tahun ke depan.

Marsda Azar juga menekankan bahwa pembangunan pangkalan udara memerlukan spesifikasi khusus yang tidak bisa disamakan dengan proyek infrastruktur biasa seperti jalan raya.

"Membangun landasan pacu tidak sama dengan membangun jalan. Harus diperkeras dan diperkuat karena tonasi pesawat berbadan lebar sangat besar. Saat ini kita masih melakukan studi, apakah perluasan akan dilakukan ke utara atau selatan dari pangkalan yang ada," jelasnya.

Terkait sinergi antara fasilitas militer dan sipil, Pangkoopsud III menegaskan bahwa dikotomi keduanya tidak perlu diperbesar. Tujuan utamanya adalah memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat melalui penggunaan APBN yang efisien dan terarah.

"Dikotomi sipil dan militer tidak perlu dibesar-besarkan. Prinsipnya, kita ingin menggunakan anggaran negara untuk memberikan fasilitas yang bisa digunakan masyarakat luas," tegasnya.

Dalam konteks personel, Marsda Azhar menjelaskan bahwa meski struktur organisasi akan diperbesar, peningkatan tidak akan semata-mata terfokus pada jumlah personel, melainkan pada optimalisasi peran melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Dengan modernisasi teknologi, banyak tugas yang bisa dialihkan dari manusia ke mesin. Contohnya, pesawat Hercules yang dulunya diawaki dua belas orang kini hanya tujuh atau delapan. Ke depan, bukan jumlah personel yang ditambah, tetapi kualitas dan kemampuan mereka yang ditingkatkan," katanya lagi.

Baca Juga : Pemprov Dukung Petani Kelapa Sawit Tingkatkan Kualitas SDM

"Struktur organisasi akan semakin besar, tetapi bukan dalam jumlah orangnya, melainkan pada fungsi dan tugas yang dioptimalkan melalui teknologi dan SDM yang unggul," pungkas Pangkoopsud III.(Get)