Berita Utama

Evaluasi Tahun Sebelumnya, Masih Banyak Ditemukan Pelanggaran Disiplin TNI

Berdasarkan hasil evaluasi operasi Yustisi Gaktib tahun sebelumnya, masih ditemukan ada pelanggaran yang dilakukan oleh aparat TNI maupun PNS. Guna menekan angka pelanggaran tersebut, tahun ini operasi Yustisi akan lebih ditingkatkan lagi.
 
"Operasi ini sangat penting dalam menjaga agar personil TNI terhindar dari pelanggaran yang merugikan diri sendiri, satuan dan rakyat," jelas Danrem 174/ATW  Brigjen TNI R. Agus Abdurrauf. S.I.P., M Tr (Han) usai upacara Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi tahun 2019 di Lapangan Kodim 1707/Merauke, Jumat (08/02).
 
Disampaikan, pelanggaran bersifat disiplin paling banyak ditemukan tahun sebelumnya. Seperti pelanggaran lalulintas, disersi, maupun kekerasan rumah tangga, tetapi tidak sampai pada penggunaan atau jaringan narkoba.
 
"Yang sangat membahagiakan bagi saya, khususnya di Merauke, kasus-kasus narkoba itu tidak ada," ucapnya.
 
Sementara dalam sambutan tertulis Panglima TNI, ditekankan para prajurit lebih meningkatkan profesional dengan mematuhi setiap aturan serta mampu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi memungkinkan akan munculnya kejahatan baru.
 
"Saya berharap, seluruh petugas militer memiliki kesamaan persepsi dalam penegakan hukum. Tidak boleh bersikap arogan, tetap tegas dan tidak ragu-ragu. Petugas harus menguasai tugas dan tetap patuh terhadap aturan hukum, dalam mendukung efektivitas tugas pokok."
 
Sebagai penutup diaharapkan TNI berkomitmen menjamin pelaksanaan Pemilu yang aman, damai, lancaran dan sukses dan menjaga netralitas.(geet)