Budi daya padi organik untuk orang asli Papua di berbagai kampung, merupakan salah satu program unggulan Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Papua, 2018 mendatang.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Merauke, Edy Santosa dalam pertemuan dengan Komisi B DPRD Kabupaten Merauke, ketika komisi itu mengundang Dinas Pertanian serta Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke untuk mendengar laporan program prioritas kedua instansi itu tahun depan, Rabu (18/10).
Kata Edy, padi organik hanya menggunakan pupuk yang dari kotoran hewan, jerami dan daun-daun. Ini akan sangat muda diolah oleh petani.
“Ini juga sebagai satu langkah mengatasi kelangkaan pupuk, dan petani organik tidak akan kesulitan pupuk karena bisa diolah sendiri,” katanya.
Menurutnya, selain program padi yang ditanam di sawah, ada juga padi gogo atau padi yang dapat dibudidayakan di lahan kering pada musim hujan, serta jagung dan umbi-umbian.
Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, juga menyatakan memiliki beberapa program penting yang akan menjadi prioritas instansi itu tahun depan.
Program itu salah satunya mengaktifkan kembali pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di enam distrik, dan memprioritaskan program upaya sapi indukan wajib bunting (USIWAB) dan beberapa lainnya.
Berita Umum
0 Komentar
Komentar tidak ada