Berita Umum

Pandemi Covid-19 Tidak Menjadi Penghambat Bagi Pelaku UMKM Berwirausaha

Situasi Pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Merauke menjadi patah semangat.

 

Pelaku usaha Merauke diharapkan tetap berjuang, dan optimis untuk memulai menjalankan usahanya meski Pandemi Cobid-19 masih melanda.

 

"Meski ada Corona, kita harus berusaha, kita lihat restoran di Kota Merauke tetap jalan. Tinggal dari kemauan para owner/pemilik masing-masing," ucap Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Merauke, Kurniawan Tommy Siriwa, SH di salah satu cafe, Selasa (09/03).

 

Lanjut kata Kurniawan, HIPMI sendiri ikut mendorong dengan melakukan pendampingan sejak awal kepada pelaku UMKM di Merauke. Seiring berjalannya waktu, pelaku usaha yang sudah didampingi menjadi terbantu, termotivasi untuk terus membesarkan usahanya.

 

"Sebelumnya mereka sudah punya pemikiran bahan baku yang bisa dikembangkan. Tetapi bagaimana membuat produk, brand dan kemasan belum mereka ketahui, apa lagi di tengah Covid. HIPMI memberikan motivasi agar pelaku usaha tidak pesimis atau ragu menjalankan usahanya di tengah situasi Pandemi," imbuhnya.

 

Menurutnya, ketika semua aktivitas setiap hari tetap mengikuti protokol kesehatan, maka tidak ada hambatan untuk menjalankan usaha. Asalkan produk yang dihasilkan punya peluang dan dibutuhkan sehingga dalam kondisi apapun pasti tetap dicari konsumen.

 

HIPMI terus membidik pelaku wira usaha dalam kategori kecil dan baru memulai jalankan usahanya. Terutama dari produk lokal Merauke dan orang asli Papua (OAP).

 

HIPMI membantu meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan agar semakin diminati dan menarik banyak pembeli dari dalam maupun luar Merauke. Untuk itu, HIPMI berharap ada kemitraan dengan Pemda setempat dalam memajukan para pelaku UMKM. Terlebih bagi pelaku baru yang masih butuh suport peralatan, modal dan pendampingan.

 

"Kami inginkan pelaku usaha, HIPMI dan pemerintah kita bekerja sama, bermitra. Semoga hadirnya HIPMI bersama Pemerintah kita bisa memberikan yang terbaik," harap Tommy.

 

HIPMI sendiri telah mempersiapkan UMKM Merauke untuk ikut berperan dalam memasarkan produknya selama pelaksanaan PON/XX di Papua tahun 2021 dan Merauke sebagai klaster PON pada Oktober mendatang.

 

"Kami akan bersinergi dengan panitia PON melalui Dinas Perindagkop karena UKM lokal yang kami bina sebenarnya produk khas Merauke yang tidak dimiliki sama daerah lain," sambung Ketua Bidang Investasi dan Kerja Sama HIPMI, Herman Sulle.

 

Ada banyak produk lokal yang bisa dipasarkan seperti madu asli, minyak kelapa asli, kuliner, kerajinan tangan, aksesoris maupun pangan lokal lainnya yang bisa dijadikan oleh-oleh dari Kota Rusa.

 

Kesempatan yang sama, Ketua Bidang UMKM, Amadea Sampepadang menyebut, saat ini telah mencapai 400 UKM yang dibina HIPMI bekerja sama dengan BUMN. Mereka sudah dimintai data dari dinas terkait untuk mengisi di stand venue-venue PON.

 

"Even ini jadi batu loncatan, dan kita harus betul-betul manfaatkan, supaya momen yang ada dapat mempromosikan dan memasarkan produk lokal," tutur Amadea.

 

Sementara Ketua Bidang Pertanian, Perikanan dan Lingkungan Hidup, Alfons Kawem mengatakan, sebagai anak asli Papua ia sangat berterima kasih dan mengakui peran HIPMI menjadi solusi bagi pelaku UKM menggerakkan usahanya. 

 

Sebagai OAP yang menjadi bagian dalam HIPMI menginginkan pangan lokal Merauke khusus beras diprioritaskan untuk dimanfaatkan memenuhi kebutuhan konsumsi selama PON di Papua.

 

Alfon mengutarakan kebanggannya melihat OAP sudah mulai belajar bertani padi sawah. Lanjut kata dia, OAP harus mampu bersaing di atas tanahnya sendri. Hanya saja masih butuh pendampingan dari pemerintah.

 

"Saya bangga OAP sudah punya kemampuan dan semangat untuk bertani. Namun masih harus ada pendampingan yang lebih.

OAP harus mampu bersaing di atas tanahnya sendiri," tandasnya.