Berita Utama

Berkat Bantuan Dana CSR PLN, Bangunan Sekolah Paradise Merauke Dilaunching

Merauke - Setelah mendapatkan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) senilai Rp 230.000.000 dari PT PLN (Persero), pembangunan ruang kelas dan sarana pengajaran Sekolah Alam Paradise Merauke akhirnya dilaunching, Jumat (30/6/2023). 

Persemian dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Selatan (PPS) Aloysius Jopeng, didampingi Asman Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Merauke Marojahan Hutahaean, Direktur Perkumpulan Papua Paradise Center Marthen Ayub, Samdhana Institute Roky Aloysius, Anggota DPRD Papua Fauzun Nihaya dan tamu undangan di lokasi daerah Gudang Arang. 

Sebelumnya, PLN menyerahkan bantuan biaya secara bertahap, yaitu tahap pertama Rp 80.000.000 pada April 2022 dan bantuan kedua pada Mei 2023 senilai Rp 150.000.000. Kemudian pada launching sekolah juga diserahkan seragam dan kelengkapan sekolah bagi siswa secara simbolis. 

"Ini merupakan komitmen dari PT PLN (Persero) untuk mendukung pembangunan dan pendidikan di Papua Selatan. Sekaligus dukungan kepada pengelola Sekolah Alam Paradise yang berdedikasi memberikan ilmu kepada anak. Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat kepada anak-anak berupa sarana belajar yang lebih baik," ujar Marojahan mewakili Manajer PLN UP3 Merauke pada kesempatan tersebut. 

Penyerahan bantuan kelengkapan sekolah oleh Asman Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Merauke Marojahan Hutahaean.

Dirinya berharap, akan ada lagi banyak pihak yang memberikan perhatian terhadap sarana dan prasarana pendidikan di Papua Selatan, terlebih di sekolah-sekolah yang masih banyak membutuhkan dukungan. "Harapan kami, ke depan nanti makin banyak lagi perhatian banyak pihak," pungkasnya. 

Direktur Perkumpulan Papua Paradise Center, Marthen Ayub menyampaikan launching sekolah sekolah tersebut didirikan pada tahun 2022 saat COVID-19 melanda sehingga seluruh sekolah diliburkan. Kondisi saat itu pihaknya tergerak hati untuk membantu anak-anak yang kehilangan aktivitas sekolah sambil belajar di halaman rumah dan aktivitas belajar bertahan hingga sekarang. 

Tiga tahun berjalan secara mandiri untuk backup sekolah berjalan dan kebaikan Tuhan datang melalui bantuan para donatur dari PLN untuk bangunan sekolah. Kemudian, bantuan buku salah satunya dari Anggota DPRD Papua Fauzun Nihayah, begitu pula peran banyak pihak lainnya yang juga ikut ambil bagian dalam mensuport sekolah tersebut tetap berjalan.

Sekolah Alam Paradis menerapkan teori pendidikan karakter untuk menciptakan pemimpin yang mencintai rakyat, penerapan bahasa daerah agar anak-anak memahami budaya untuk melestarikannya dan membawanya mampu kolaborasikan dengan kemajuan atau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Launching bangunan Selokah Alam Paradise Merauke di Gudang Arang.

Kesempatan tersebut sekaligus pembukaan Gerakan Menoken Papua Selatan. Noken secara kasat mata ada nilai transparansi, fleksibilitas, kelenturan serta konektivitas. Semangat dari nilai Noken ini diangkat dan digiatkan kembali pada setiap pertemuan, ucap Perwakilan Samdhana Institute Roki Aloysius yang juga hadir pada launching Sekolah Paradise.

Dikatakan, kegiatan menoken artinya mengkoneksikan semua pihak untuk kemajuan anak bangsa yang dikemas secara rileks dan santai namun manfaatnya sangat besar. Ini sebagai semangat yang akan didistribusikan untuk nusantara dan dunia termasuk kaum difabel. Gerakan menoken sudah terjadi di hampir seluruh wilayah nusantara yang disebut Komunitas Noken Nusantara bahakan hingga luar Indonesia. "Nilai Noken bukan hanya di Papua tapi sangat diperlukan di wilayah lain. Harapannya ke depan lebih banyak lagi anak difabel yang terlibat," ungkap Roki. 

Kepala Dinas Pendidikan PPS menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada para pihak yang terlibat di dalamnya terlebih bagi pendiri sekolah dan donatur yang begitu giat hingga pembanguan sekolah selesai dikerjakan. Dinas Pendidikan tidak menutup mata untuk memberikan bantuan study mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi termasuk sekolah alam. 

Untuk itu, Kadisdik PPS minta pihak sekolah memberikan data kepada dinas untuk segera ditindaklanjuti. "Kita perlu kolaborasi bersama dalam memajukan pendidikan dan masa depan anak-anak di Papua Selatan," tandanya. (Get)