Guna lebih mengoptimalkan pelaksanaan gerai maritim khusus program tol laut 2018 di Kabupaten Merauke, Papua, perwakilan Kementrian Perdagangan RI turun langsung ke daerah untuk menjaring informasi perkembangan, manfaat dan kendala yang berkaitan dengan tol laut.
Setiap masukan yang disampikan, kemudian akan ditindaklanjuti ke Kementrian Perdagangan dan ke Kementrian Perhubungan agar progres tol laut ke depannya jauh lebih baik.
"Tol laut di Merauke sudah berjalan baik, ada beberapa masukan yang sudah kami tampung dan akan kami lanjutkan ke Kementrian Perdagangan dan Kemenhub. Terutama komoditi yang tinggi permintaan di Merauke tapi tidak termasuk dalam daftar tol laut," jelas Statisi Ahli Pertama Direktorat Sarana Distribusi dan Logistik Kementerian Perdagangan Etika Suryandari di Ruang Rapat KSOP Merauke, Jumat (14/09).
Komoditi jenis buah-buahan tidak termasuk dalam daftar barang yang masuk dalam angkutan kapak tol laut. Sedangkan di Merauke sangat dibutuhkan dilihat dari cukup tingginya permintaan konsumen. Sehingga, dalam rapat tersebut dianjurkan agar kemendag memasukan dalam daftar program tol laut.
Selain itu, dalam SOP aturan muatan balik hanya lima box, sementara untuk barang muatan balik cukup banyak, sehingga dianjurkan perlu ada penambahan menjadi 20 box/kontainer. Selanjutnya, diharapkan ada kemudahan bagi distributor yang memakai tol laut.
"Harapan kami ke depan tol laut ini lebih baik lebih banyak distributor yang memakai tol laut. Sebab sejauh ini belum banyak, supaya harga barang di Merauke bisa lebih menurun," tambah Budianto.
Sejauh ini menurutnya, progres tol laut terutama masuk 2018 sangat bagus dibandingkan dua tahun sebelumnya. Terpantau koordinasi, komunikasi, harga barang dan ketersediaan barang sangat baik.
Pertemuan itu melibatkan pihak terkait yakni Dinas perindustrian dan perdagangan, PT.Telmas, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), PT. Pelni dan KSOP Merauke.
0 Komentar
Komentar tidak ada